Apa bedanya growth dengan performance? Anda mungkin sering melihat kedua istilah ini dalam konteks marketing dan mengira keduanya serupa. Namun, percayalah, keduanya sangat berbeda! Growth dan performance marketing memiliki fungsi yang berbeda namun saling berkaitan dalam kampanye Anda. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut, teruslah membaca.
Di akhir artikel, Anda akan memahami sepenuhnya tentang growth dan performance marketing. Lebih penting lagi, Anda akan mampu menentukan kapan waktu terbaik untuk fokus pada salah satunya dan siap menghadapi berbagai tantangan di sepanjang perjalanan.
Growth Marketing vs. Performance Marketing: Memahami Growth Marketing
Growth marketing adalah pendekatan menyeluruh (full-funnel) yang berfokus pada pertumbuhan. Sementara performance marketing lebih menekankan pada konversi, growth marketing melangkah lebih jauh dari itu. Pendekatan ini mengajak Anda untuk melihat gambaran besar dari brand Anda — melampaui penjualan instan.
Meskipun keduanya sama-sama bertujuan mencapai kesuksesan yang dapat diukur, hanya growth marketing yang biasanya mempertimbangkan hal-hal setelah penjualan seperti retensi dan referensi pelanggan. Lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Prinsip Dasar dan Tujuan
Growth marketing mencakup pendekatan yang lebih luas, termasuk:
- Menjaga pelanggan lama agar tetap setia terhadap brand;
- Terus melakukan uji coba dan penyempurnaan strategi;
- Membuat konten yang bernilai untuk semua segmen pemirsa;
- Mendorong referensi agar pelanggan menjadi pendukung brand.
Dalam growth marketing, pekerjaan tidak berhenti di konversi. Karena fokus utamanya adalah pertumbuhan jangka panjang, Anda akan terus mencari cara untuk meningkatkan nilai dari aset yang sudah ada (petunjuk: pelanggan).
Metrik dan KPI Utama
Metrik yang paling umum digunakan dalam growth marketing meliputi:
- Customer lifetime value (LTV), yaitu total pendapatan yang dihasilkan dari seorang pelanggan;
- Churn rate, persentase pelanggan yang berhenti membeli atau menggunakan produk/layanan;
- Retention rate, persentase pelanggan yang terus menggunakan layanan atau membeli produk Anda;
- Net Promoter Score (NPS), mengukur kepuasan pelanggan dan kemungkinan mereka merekomendasikan perusahaan;
- Customer acquisition cost (CAC), biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh seorang pelanggan;
- Conversion rate, persentase pengguna yang melakukan aksi yang diinginkan seperti mendaftar atau membeli.
Beberapa metrik ini dapat digunakan untuk kedua jenis marketing. Namun, dalam performance marketing, cakupan dan implikasinya tidak seluas growth marketing karena fokusnya hanya pada konversi.
Contoh Nyata Growth Marketing
Growth marketing menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan. Contohnya:
- Konten buatan pengguna dari Airbnb: Airbnb mendorong pengguna untuk membagikan foto dan ulasan mereka sendiri, meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan.
- ** Personalisasi playlist dari Spotify:** Playlist dibuat berdasarkan riwayat mendengarkan pengguna, memberikan pengalaman yang sangat personal. Hal ini membantu menurunkan churn rate karena musik yang sesuai selera selalu tersedia.
Seperti yang terlihat, fokusnya bukan hanya konversi, tapi mempertahankan minat terhadap perusahaan dan penawarannya.
Growth Marketing vs. Performance Marketing: Memahami Performance Marketing
Secara umum, performance marketing adalah bagian dari marketing yang berfokus pada konversi jangka pendek; namun, bisa menjadi bagian dari strategi growth marketing yang lebih besar. Jika begitu, mungkin Anda bertanya-tanya kenapa masih membandingkan keduanya. Sering kali, kedua istilah ini digunakan secara bergantian, dan inilah saatnya kami meluruskan perbedaannya!
Performance marketing dirancang untuk menghasilkan hasil dalam waktu singkat. Meskipun ada kesamaan dengan growth marketing, penjelasan berikut akan membantu memperjelas perbedaannya.
Prinsip Dasar dan Tujuan
Dalam perbandingan antara growth dan performance marketing, performance lebih menekankan pada aksi langsung dan terukur seperti klik, leads, dan penjualan. Tujuannya adalah memperoleh hasil langsung dari pengeluaran iklan Anda. Artinya, Anda ingin memaksimalkan hasil (klik, penjualan, atau bentuk hasil lainnya) dari anggaran yang digunakan.
Kedua jenis marketing memang berusaha meningkatkan hasil dari sumber daya yang digunakan. Namun, dalam performance marketing, hasil tersebut harus segera terlihat dan mudah dikaitkan dengan upaya Anda.
Metrik dan KPI Utama
Berikut metrik yang paling sering digunakan dalam performance marketing:
- Clickthrough rate, persentase pengguna yang mengeklik iklan setelah melihatnya;
- Cost per click, biaya yang dikeluarkan per klik;
- Conversion rate dan Customer acquisition cost juga relevan untuk performance marketing.
Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa metrik digunakan pada kedua strategi. Misalnya, CAC penting baik untuk konversi instan maupun pertumbuhan jangka panjang.
Contoh Nyata Performance Marketing
Kami bangga telah berkontribusi pada kesuksesan banyak brand melalui growth dan performance marketing. Namun, berikut ini beberapa studi kasus favorit kami untuk performance marketing:
- Betnacional: Kami membuat iklan rich media untuk menghasilkan leads bagi Betnacional dan berhasil mencapai CTR sebesar 0,50%.
- FCA: Kami menawarkan bonus terbatas bagi pengunjung dealer FCA dan mencapai rata-rata CPC sebesar $0,14.
- HSBC: Untuk menarik leads kartu kredit HSBC, kami mengaitkan tawaran dengan keinginan menciptakan masa depan yang nyaman. Hasilnya, kami memperoleh CPC sebesar $0,06 dan conversion rate 1,5%.
Kedua pendekatan, growth dan performance marketing, memiliki peran di sini. Kunjungi halaman studi kasus kami untuk melihat bagaimana kami dapat membantu menghasilkan hasil langsung bagi Anda.
Apa Itu Growth Marketing vs. Performance Marketing? Penilaian atas Perbedaan Utama
Setelah kita membahas keduanya secara terpisah, Anda mungkin sudah melihat beberapa kesamaan. Keduanya sama-sama berfokus pada karakteristik yang dapat diukur. Namun, keduanya juga berbeda dalam berbagai aspek. Untuk mendefinisikan growth dan performance marketing dengan lebih baik, mari kita fokus pada perbedaannya.
Lingkup
Growth marketing dan performance marketing secara alami terintegrasi karena keduanya mendukung tujuan yang sama terkait keberhasilan suatu perusahaan. Namun, upaya performance marketing biasanya berhenti saat pengguna menjadi pelanggan, sedangkan growth marketing mencakup cakupan yang lebih luas termasuk retensi pelanggan dan referensi.
Growth marketing tidak hanya fokus untuk mendapatkan pelanggan, tetapi juga memaksimalkan pelanggan yang sudah ada serta mengoptimalkan seluruh siklus hidup pelanggan.
Pendekatan Umum
Perbedaan mencolok lainnya antara growth dan performance marketing adalah pendekatan mereka dalam mencapai hasil. Berdasarkan pengamatan kami, berikut perbedaan utamanya:
- Growth marketing membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui strategi organik dan berbayar, seperti posting di media sosial, mengelola daftar email, atau meningkatkan SEO on-page.
- Performance marketing menargetkan pemirsa tertentu dengan hasil yang dapat diukur untuk mendapatkan konversi secara instan (pada dasarnya Anda membayar iklan agar segera mendapatkan tayangan dan aksi).
Meskipun keduanya berkontribusi terhadap pendapatan, performance marketing secara langsung terkait dengan konversi penjualan, sedangkan growth marketing memelihara nilai jangka panjang dan loyalitas pelanggan.
Metrik yang Digunakan
Metrik yang digunakan bisa berbeda, sejalan dengan perbedaan lingkupnya. Baik growth maupun performance marketing menggunakan pengukuran kuantitatif. Namun, metrik dalam growth marketing lebih memprioritaskan data jangka panjang. Anda ingin melihat keseluruhan siklus — dari interaksi awal hingga pembelian dan referensi.
Sementara itu, performance marketing biasanya spesifik untuk suatu kampanye. Metriknya tidak selalu melacak keterlibatan jangka panjang pelanggan.
Strategi Integrasi: Menyatukan Growth dan Performance Marketing
Meskipun growth dan performance marketing bekerja pada garis waktu yang berbeda, keduanya tetap bisa saling melengkapi jika diintegrasikan dalam satu strategi yang komprehensif. Pikirkan begini: performa yang konsisten akan menghasilkan growth. Dengan menggabungkan keduanya, Anda dapat memastikan bahwa setiap upaya berkontribusi terhadap tujuan Anda, sekaligus meminimalkan pemborosan anggaran iklan. Lalu, bagaimana cara mengintegrasikan keduanya?
Ambil Keputusan Berdasarkan Data
Jika Anda menggunakan data untuk menentukan arah strategi, itu berarti Anda sudah mulai mengintegrasikan growth dan performance marketing. Begini caranya:
- Growth marketing menggunakan data jangka panjang untuk menentukan fokus dari performance marketing.
- Meluncurkan kampanye performance marketing akan menghasilkan lebih banyak data.
- Data tersebut kemudian dianalisis dalam growth marketing untuk memperoleh insight baru dan meninjau performa masa lalu maupun saat ini.
Ini menciptakan siklus yang berkelanjutan antara growth dan performance marketing, di mana kedua jenis kampanye dapat terus ditingkatkan berdasarkan data yang masuk.
Manfaatkan Teknologi Otomatisasi
Fokus pada salah satu jenis marketing saja bisa menyulitkan, mengingat dinamika cepat di dunia online. Untuk mempermudah integrasi, buatlah alur kerja otomatis yang berfokus pada growth. Anda dapat menggunakan alat otomatisasi untuk menyederhanakan segmentasi pemirsa dan pesan personal.
Setelah pemirsa masuk ke tahap awareness, Anda bisa mengaktifkan kampanye performance marketing. Karena mereka sudah mengenal brand, Anda dapat mengarahkan mereka lebih cepat dari bagian atas ke tengah funnel.
Gunakan Strategi Lintas Platform
Upaya growth dan performance marketing Anda harus konsisten di seluruh platform. Jika Anda dapat menjamin hal itu, berikut beberapa strategi lintas platform yang bisa Anda pertimbangkan:
- Membuat iklan dan landing page yang menawarkan sampel gratis: Ini mendorong mereka lebih dekat ke pembelian sambil membangun kesan terhadap brand.
- Mengembangkan postingan evergreen yang memperkenalkan produk/layanan sebagai solusi: Dengan integrasi growth dan performance marketing seperti ini, Anda dapat meningkatkan otoritas brand sambil mendorong pemirsa untuk mencoba atau membeli.
- Menargetkan ulang pelanggan yang sudah ada: Jika Anda memiliki penawaran baru, Anda bisa meningkatkan customer lifetime value dengan menargetkan ulang agar mereka membeli lagi.
Alat dan Teknik untuk Mengukur Keberhasilan Performance vs. Growth Marketing
Sebagai pengiklan di dunia digital, Anda tahu bahwa keahlian saja tidak cukup untuk membuat, mengelola, dan meningkatkan kampanye. Untuk growth dan performance marketing, Anda memerlukan alat bantu.
Alat marketing membantu menghindari tugas berulang, memproses data lebih cepat, dan memberi Anda waktu untuk fokus pada pekerjaan yang memberikan hasil terbaik. Mari kita bahas alat ukur paling berguna serta teknik yang terbukti efektif untuk growth dan performance marketing.
Alat untuk Growth dan Performance Marketing
Platform mana yang Anda gunakan akan menentukan alat pengukuran yang cocok. Berdasarkan pengalaman kami, berikut adalah alat yang paling berguna:
- Google Analytics: Untuk melacak aktivitas pengguna di website seperti tampilan halaman dan konversi;
- Hotjar: Untuk merekam heatmap dan sesi pengguna guna memahami pengalaman mereka;
- Ahrefs: Untuk melacak peringkat kata kunci dan traffic organik (lebih relevan untuk growth marketing);
- Alat pelacakan platform sosial: Seperti Meta Business Suite dan TikTok Creator Analytics.
Semua alat ini berperan penting dalam growth dan performance marketing. Pilihlah sesuai kebutuhan dan platform Anda.
Teknik Mengukur Keberhasilan Growth vs. Performance Marketing
Karena growth dan performance marketing beroperasi dalam jangka waktu yang sangat berbeda, maka tidak disarankan untuk menggunakan teknik pengukuran yang sama untuk keduanya. Jadi, mari kita bahas metode pengukuran yang berlaku secara khusus untuk growth marketing dan performance marketing secara terpisah. Kami juga akan menjelaskannya agar Anda dapat memahami cara menerapkannya dalam kampanye Anda. Namun, anggaplah ini sebagai titik awal untuk analisis Anda. Masih banyak cara lain untuk mengukur efektivitas upaya growth dan performance marketing Anda.
Growth Marketing
Dalam growth marketing, Anda perlu melihat dari perspektif makro. Berikut beberapa teknik pengukuran yang bisa diterapkan:
- Funnel analysis: Menentukan di mana pengguna berhenti dalam funnel, sehingga Anda tahu bagian mana yang harus dioptimalkan;
- Retention curve analysis: Mengukur apakah pelanggan tetap terlibat atau justru berhenti menggunakan layanan/produk dalam waktu singkat;
- Cohort analysis: Mengikuti perilaku dan interaksi pemirsa berdasarkan kelompok tertentu selama periode waktu tertentu.
Dalam konteks growth marketing, teknik-teknik ini membantu Anda mengidentifikasi masalah atau titik lemah yang perlu ditingkatkan.
Performance Marketing
Karena Anda berfokus pada jangka pendek, pengukuran dalam performance marketing harus mampu bekerja dengan cepat terhadap data yang tersedia.
- Return on Ad Spend (ROAS): Bandingkan hasil finansial dengan pengeluaran iklan dari suatu kampanye atau platform.
- Conversion rate (Tingkat konversi): Persentase pengunjung yang melakukan tindakan tertentu.
- Engagement rate (Tingkat keterlibatan): Persentase pengguna yang berinteraksi (melalui like, komentar, dll.) dibandingkan dengan mereka yang melihat iklan.
Di antara growth dan performance marketing, metrik di atas sering kali dapat digunakan langsung tanpa analisis lanjutan — meskipun terkadang tetap memerlukan pemrosesan tambahan.
Growth Marketing vs. Performance Marketing: Tantangan dan Pertimbangan
Kedua strategi marketing ini menawarkan cara efektif untuk menghasilkan hasil positif jangka pendek dan jangka panjang bagi brand dan bisnis. Namun, keduanya tetap memiliki tantangan tersendiri. Sebelum Anda menjalankan strategi growth atau performance marketing, penting untuk memahami potensi hambatannya. Dengan begitu, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas untuk kampanye Anda. Jangan khawatir — di bagian berikutnya, kami juga akan membagikan cara menghadapi tantangan-tantangan tersebut dalam strategi growth dan performance marketing Anda.
Biaya Promosi yang Tinggi
Mari kita akui saja: beriklan sekarang semakin mahal! Persaingan terus meningkat di hampir semua industri, artinya lebih banyak pihak yang saling berebut ruang iklan yang sama. Apa dampaknya bagi kampanye growth dan performance marketing Anda?
- Anda mungkin harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Keuntungan finansial bisa tergerus karena sebagian besar habis untuk anggaran iklan.
- Jika anggaran terbatas, Anda mungkin harus menghentikan kampanye lebih awal (biasanya berdampak lebih besar pada performance marketing).
Masalah ini sangat umum terjadi di platform dengan permintaan tinggi seperti Meta dan Google.
Penurunan Hasil atas Upaya yang Dilakukan
Namun, bahkan jika Anda memiliki dana tak terbatas, bukan berarti kampanye growth dan performance marketing Anda akan selalu berjalan mulus. Anda mungkin akan menghadapi fenomena penurunan hasil, seperti:
- Ad fatigue: Pemirsa bosan melihat konten yang sama berulang kali;
- Audience saturation: Anda sudah menjangkau semua orang yang mungkin tertarik;
- Penurunan engagement: Tanpa ada perubahan strategi, tingkat keterlibatan bisa saja turun secara alami.
Semua ini berkaitan dengan hukum penurunan hasil marginal. Intinya, semakin banyak input yang Anda tambahkan, hasil tambahan yang diperoleh akan semakin kecil — terutama jika Anda terus menggunakan strategi yang sama tanpa optimalisasi. Cara mencegahnya antara lain dengan A/B testing, memperbarui desain kreatif, dan mengembangkan strategi targeting baru.
Ketergantungan pada Media Tertentu
Upaya growth dan performance marketing biasanya terkait dengan platform besar seperti Google, Meta, TikTok, dan lainnya. Namun jika Anda hanya mengandalkan platform tersebut untuk menjangkau pemirsa, Anda berisiko menghadapi masalah berikut:
- Jangkauan terpengaruh oleh perubahan algoritma;
- Harus mengikuti regulasi yang terus berubah dari platform tersebut;
- Keberhasilan atau kegagalan kampanye bergantung pada satu layanan saja.
Coba bayangkan, jika sumber leads dan penjualan utama perusahaan Anda menghilang besok, seberapa besar dampaknya pada kampanye Anda? Jika jawabannya "harus mulai dari nol lagi," maka ini adalah tanda untuk mulai menerapkan strategi multi-channel pada growth dan performance marketing Anda demi mengurangi ketergantungan.
Regulasi dan Pembatasan Penanganan Data
Internet memang bukan tempat fisik, tapi kampanye growth dan performance marketing Anda tetap tunduk pada hukum di berbagai negara. Saat ini, kesadaran publik terhadap privasi data semakin tinggi.
Jika Anda mengandalkan third-party cookies untuk kampanye Anda, regulasi yang lebih ketat bisa menghambat jalannya strategi. Uni Eropa memiliki GDPR, yang mengatur secara ketat bagaimana data warga negara dikumpulkan dan digunakan. Bahkan browser Safari milik Apple kini telah memblokir cookie pihak ketiga secara total. Solusi utamanya adalah mengandalkan data pihak pertama, seperti daftar email, CRM, dan interaksi langsung dengan pelanggan.
Masalah Transparansi
Kami tidak mengatakan Anda akan benar-benar "gelap" saat menjalankan kampanye growth atau performance marketing. Tapi data yang Anda lihat di dashboard — seperti CTR dan CPC — hanyalah hasil akhirnya. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi di antara proses tersebut?
Dalam kampanye growth dan performance marketing, Anda mungkin tidak tahu di situs mana saja iklan Anda ditampilkan, dalam konteks apa iklan tersebut muncul, atau bagaimana interaksi pengguna terjadi sebelum mereka mengklik. Tanpa data kualitatif ini, Anda bisa saja mengambil keputusan yang kurang tepat. Solusinya antara lain menggunakan attribution modeling, analisis pasca-klik, dan alat analitik berbasis AI untuk meningkatkan transparansi dalam pelacakan iklan.
Tips Terbaik untuk Mencapai Kesuksesan Jangka Pendek dan Jangka Panjang dalam Performance dan Growth Marketing
Bagi kami, tantangan adalah bagian dari permainan! Seperti yang Anda lihat di bagian sebelumnya, ada banyak hal yang perlu diperhatikan karena bisa memengaruhi efektivitas strategi marketing Anda. Namun itu bukan berarti Anda harus menerima kerugian begitu saja. Dengan tips berikut, Anda bisa mengatasi masalah umum dan mendapatkan hasil terbaik dari upaya Anda.
Fokus Juga pada Strategi Berbiaya Rendah
Baik growth maupun performance marketing biasanya memerlukan investasi dana. Namun, growth marketing cenderung lebih hemat. Meskipun tetap melibatkan elemen berbayar, fokus utamanya ada pada strategi organik dan efisien secara biaya.
Kenapa ini strategi yang bagus? Karena strategi pertumbuhan organik bisa memberikan hasil jangka panjang tanpa biaya besar. Dengan anggaran yang terbatas, Anda bisa mencoba berbagai pendekatan untuk mencapai tujuan. Ingatlah bahwa kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara growth dan performance marketing.
Variasikan Strategi Anda
Ada prinsip umum yang mengatakan bahwa calon pelanggan perlu melihat brand setidaknya tujuh kali sebelum mereka melakukan pembelian (meskipun ini bukan aturan pasti). Namun, bayangkan dari sudut pandang pelanggan — bisa jadi menjengkelkan jika mereka terus-menerus melihat hal yang sama. Jadi, pastikan konten growth dan performance marketing Anda selalu segar! Dengan cara ini, Anda dapat:
- Mengurangi risiko ad fatigue;
- Melakukan pengujian A/B (split testing);
- Menyesuaikan diri dengan preferensi pelanggan yang lebih luas.
Di MGID, salah satu cara kami menerapkan ini dalam growth dan performance marketing adalah melalui iklan dinamis. Dalam format ini, elemen-elemen iklan akan berubah secara otomatis berdasarkan faktor seperti lokasi dan riwayat browser.
Diversifikasi Upaya Anda
Pernah mendengar pepatah, “Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang”? Prinsip ini juga berlaku untuk growth dan performance marketing. Pastikan upaya pemasaran Anda beragam. Apa maksudnya?
- Gunakan berbagai platform untuk beriklan.
- Coba berbagai format iklan.
- Pertimbangkan kebutuhan segmen pemirsa yang berbeda.
Dengan menyebarkan anggaran dan keahlian Anda di berbagai jenis kampanye growth dan performance marketing, Anda akan lebih tahan terhadap kejadian tak terduga. Misalnya, jika iklan Anda kurang berhasil di satu platform, masih ada platform lain yang bisa diandalkan.
Investasikan pada Data Pihak Pertama
Apa yang dapat Anda lakukan dalam growth dan performance marketing sangat bergantung pada regulasi yang berlaku. Alat-alat yang sebelumnya dapat Anda andalkan untuk mengumpulkan data bisa jadi tidak tersedia lagi di masa depan. Banyak brand kini beralih ke pengumpulan data pihak pertama karena regulasi seperti GDPR dan penghapusan cookie pihak ketiga. Karena itu, sebagai pengiklan, penting bagi Anda untuk memiliki data sendiri. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Mendorong pemirsa untuk mendaftar ke newsletter atau mengakses sumber daya gratis;
- Membuat survei dan kuis interaktif;
- Melacak pola pembelian;
- Membangun program loyalitas;
- Menggunakan umpan balik pelanggan.
Saat mengumpulkan data untuk growth dan performance marketing, ingatlah bahwa Anda tidak harus mengumpulkan semuanya sekaligus. Anda bisa meminta informasi yang berbeda dalam setiap interaksi dengan pemirsa Anda.
Bekerja Sama dengan Platform Iklan yang Terpercaya
Seberapa yakin Anda bahwa seluruh anggaran untuk growth dan performance marketing digunakan dengan tepat? Anda mungkin tidak bisa melihat detail terkecil, tapi setidaknya pastikan bahwa platform iklan yang Anda gunakan memberikan hasil sesuai harapan. Pilihlah platform yang menawarkan pelaporan transparan, perlindungan brand yang kuat, dan opsi penargetan yang canggih.
Untuk periklanan native, bekerja sama dengan MGID untuk kebutuhan growth dan performance marketing berarti iklan Anda hanya akan ditampilkan kepada pemirsa yang relevan dan cenderung melakukan tindakan. Kami bermitra dengan lebih dari 32.000 situs web, sehingga kami selalu dapat menemukan kecocokan yang tepat untuk konten Anda.
Growth Marketing vs. Performance Marketing? Keduanya Diperlukan untuk Sukses yang Terukur dan Berkelanjutan
Membagi tujuan besar menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan bisa dicapai sering kali merupakan cara terbaik. Dan itulah pada dasarnya perbedaan antara growth dan performance marketing. Growth dibutuhkan untuk menentukan arah jangka panjang bisnis Anda, sementara performance marketing menyediakan sumber daya finansial untuk mencapainya.
Untuk kedua pendekatan tersebut, periklanan native sangat efektif. Kami di MGID siap membantu Anda memaksimalkan hasil dari anggaran iklan Anda. Cukup daftar di MGID untuk mengakses berbagai alat dan sumber daya terbaik (termasuk manajer pribadi!) yang akan membantu Anda sukses, apa pun fokus Anda. Mari wujudkan bersama!