Banyaknya peraturan dan kebijakan baru peramban dalam membatasi cookie pihak ketiga menyebabkan penurunan jumlah audiens yang menjadi target penayangan sebuah iklan. Hal ini menimbulkan potensi kerugian CPM penerbit dan pendapatan iklan.

Demi membantu penayangan online untuk dapat berada di posisi stabil, MGID sebagai perusahaan yang menjadi pelopor native advertising global mengumumkan perilisan resmi solusi Kecerdasan Kontekstual pada 27 Mei 2021. Solusi ini bertujuan membantu pemasar dalam menjaga efisiensi dan skala kampanye.

Produk yang menggunakan algoritma Artificial Intelligence (AI) ini memungkinkan pengiklan dapat menayangkan iklan secara efektif di seluruh portofolio MGID. Dari ribuan penerbit yang ada, nantinya akan dipilih yang paling relevan dan sesuai, tanpa memerlukan cookie dari pihak ketiga.

Algoritme AI mampu mengekstrak konten bermakna dari sebuah artikel sekaligus mengevaluasi konteks dan sentimennya. Konten tersebut akan diidentifikasi dan diberi label berdasarkan IAB Tech Lab Content Taxonomy 2.2.

Selain itu, MGID juga dapat membuat definisi kontekstual khusus berdasarkan kebutuhan spesifik dari setiap pengiklan. Untuk mencapai klasifikasi yang akurat, MGID melatih algoritma pembelajaran mesin Pemrosesan Bahasa Alami (NLP) pada sekumpulan besar artikel.

Nantinya, algoritma akan mengukur sentimen dari setiap artikel, hingga akhirnya dapat menghasilkan kategorisasi dari konteks artikel yang dapat digunakan untuk menentukan relevansi sebuah iklan. Pengiklan juga dapat memanfaatkan solusi ini untuk keamanan merek. Sehingga, pemasang iklan dapat mempertahankan nilai inventaris iklan sembari memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.

“Terkait masa depan tanpa cookie, kami menyadari bahwa pengiklan memerlukan solusi alternatif yang memungkinkan mereka untuk menempatkan konten yang relevan di depan audiens secara tepat pada waktu yang tepat,” kata VP Produk MGID, Oleksii Borysov.

(Seperti yang dipublikasikan di Marketeers)