Anda pastinya setuju bahwa penempatan iklan sangatlah penting. Kesuksesan dari suatu iklan sangat bergantung pada di mana –– dan seberapa bagus –– penempatannya. Jadi, bagaimana cara memiliki penempatan iklan yang sempurna?

Pengetahuan adalah senjata. Maka dari itu, di dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam tentang jenis-jenis penempatan iklan, dan juga kekurangan dan kelebihannya, untuk membantu Anda dalam memilih penempatan iklan yang paling menguntungkan untuk website Anda.

Apa Itu Penempatan Iklan?

Penempatan iklan merujuk pada lokasi tertentu pada suatu website di mana iklan ditampilkan. Lokasi ini sebaiknya dipilih dengan tujuan agar iklan dapat menjangkau target pemirsa. Penempatan iklan bervariasi dalam ukuran, format dan visibilitas bergantung pada platform strategi periklanan.

Selain itu, penempatan iklan dapat bergantung pada jaringan iklan tertentu yang sedang digunakan. Jaringan iklan yang berbeda mungkin memiliki panduan, persyaratan dan format iklannya sendiri yang dapat mempengaruhi pilihan untuk penempatan iklan.

Jaringan iklan biasanya menyediakan penerbit dengan alat dan sumber (daya) untuk mengidentifikasi dan menerapkan penempatan iklan pada websitenya. Alat-alat ini biasanya terdiri dari tag iklan, kode penempatan iklan atau pilihan integrasi yang mengizinkan penerbit untuk menentukan di mana dan bagaimana iklan muncul di dalam kontennya.

Kenapa Penempatan Iklan Itu Penting?

Iklan yang ditempatkan secara tidak tepat adalah suatu peluang yang hilang, dan setiap peluang yang hilang menyebabkan kerugian. Meskipun ini adalah penjelasan umumnya saja, kenyataannya, penempatan iklan yang tepat sangat mempengaruhi banyak bagian-bagian dari website Anda.

  1. Visibilitas dan perhatian. Menempatkan iklan di dalam lokasi-lokasi strategis dapat memastikan bahwa iklan dilihat oleh banyak pengguna. Penempatan dengan visibilitas tinggi dan mudah dilihat memiliki peluang lebih tinggi untuk menangkap perhatian pengguna dan menghasilkan engagement.
  2. Pengalaman pengguna. Penempatan iklan yang bijaksana memastikan bahwa iklan terintegrasi secara sempurna dengan antarmuka pengguna, meminimalkan kebisingan dan menjaga keseimbangan yang baik antara konten dengan iklan. Iklan yang ditempatkan secara acak akan mengacaukan seluruh konten website dan mendorong pengguna untuk meninggalkannya.
  3. Penargetan dan relevansi. Menempatkan iklan di dalam posisi-posisi yang relevan atau berdampingan dengan konten yang berkaitan meningkatkan peluang untuk menjangkau orang-orang yang tepat dengan pesan yang tepat, maka juga meningkatkan efektivitas dari kampanye periklanan.

Jenis-Jenis Iklan

Sebelum kami memulai klasifikasi komprehensif dari jenis-jenis penempatan iklan, mari kita mulai dengan mengidentifikasi jenis-jenis iklan penting. Pengetahuan ini akan membantu kita dalam memahami hubungan antara jenis-jenis periklanan, dan juga dampaknya pada pengalaman pengguna dab metrik-metrik performa unik dan metodologi pengukurannya.

Iklan Banner

Iklan banner adalah suatu bentuk dari iklan online yang biasanya memiliki bentuk persegi atau kotak dan muncul di website. Iklan jenis ini berisikan gambar, teks dan elemen-elemen interaktif yang mengarahkan pengguna ke halaman arahan yang disiapkan.

Keuntungan dari iklan banner:

  1. Rentang pengiklan yang luas. Iklan banner menarik banyak jenis pengiklan yang ingin mempromosikan produk, layanan atau brand-nya. Keuntungan ini memberikan potensi bagi website untuk berkolaborasi dengan brand-brand ternama, menjelajah hubungan kerja sama baru dan mengakses lebih banyak pengiklan demi memaksimalkan peluang penghasilan.
  2. Implementasi mudah. Mengimplementasikan iklan banner cukup mudah, karena sudah ada banyak jaringan dan platform iklan yang memfasilitasi prosesnya. Penerbit dapat dengan mudah mengintegrasikan iklan banner dan meminimalkan kompleksitas teknis dengan menggunakan kode iklan yang disediakan oleh jaringan iklan.
  3. Kontrol atas penempatan iklan. Penerbit memiliki kontrol atas penempatan iklan banner di website atau platformnya. Penerbit dapat menempatkan iklan secara strategis di dalam area-area dengan tingkat visibilitas tinggi untuk memaksimalkan paparan dan engagement pengguna.

Kekurangan dari iklan banner:

  1. Dampak pada pengalaman pengguna. Iklan banner, jika tidak diimplementasikan dengan benar, dapat memberi dampak negatif pada pengalaman pengguna. Iklan yang intrusif atau tidak relevan dapat mengganggu alur konten, mengecewakan pengguna atau menghasilkan ad fatigue. Semua ini dapat menyebabkan berkurangnya kepuasan pengguna, berkurangnya engagement atau bahkan pengguna ad-blocker.
  2. Tantangan pemblokiran iklan dan viewability. Software atau ekstensi browser pemblokir iklan dapat mencegah iklan banner dari ditampilkan ke pengguna, membatasi potensi penghasilan bagi penerbit. Terlebih lagi, tantangan-tantangan viewability dapat muncul jika iklan banner ditempatkan di area-area yang tidak terlihat jelas, mengurangi efektivitasnya.
  3. Dependensi penghasilan iklan. Penerbit yang hanya mengandalkan iklan banner untuk memperoleh penghasilan dapat mengalami banyak halangan, karena harga iklan dapat terus berganti dan bergantung pada banyak faktor seperti permintaan pasar dan bujet pengiklan. Sangat mengandalkan iklan banner tanpa mendiversifikasi aliran penghasilan dapat membuat penerbit rentan akan fluktuasi pasar periklanan.

Iklan Video

Iklan video adalah suatu jenis iklan online yang menggunakan konten video untuk mengantarkan pesan-pesan periklanan ke penonton. Iklan-iklan ini biasanya ditampilkan di dalam pemutar video, muncul sebelum, bersamaan dengan atau setelah video online pada berbagai macam platform. Ada beberapa format iklan video: iklan pre-roll, mid-roll atau post-roll. Format-format ini memiliki durasi beberapa detik sampai beberapa menit.

Keuntungan dari iklan video:

  1. Potensi penghasilan lebih tinggi. Iklan video lebih menarik dan memikat daripada iklan banner biasa, itulah kenapa iklan video sering menghasilkan metrik-metrik yang lebih tinggi dibandingkan format iklan lainnya. Di saat yang bersamaan, iklan video memberikan penghasilan lebih tinggi bagi para penerbit, terutama jika penerbit memiliki inventaris konten video yang cukup atau bekerja sama dengan platform video populer.
  2. Engagement pengguna yang lebih baik. Seperti yang dijelaskan di atas, iklan video lebih ampuh dalam menarik dan memikat pemirsa melalui visual dinamis, berbagi cerita dan elemen audio. Tingkat engagement yang lebih tinggi berarti durasi sesi pengguna yang lebih panjang, tingkat interaksi yang lebih tinggi dan kepuasan pengguna yang lebih baik, semua ini berdampak positif pada metrik-metrik penerbit dan retensi pengguna.
  3. Peluang monetisasi yang beragam. Iklan video menawarkan berbagai macam pilihan monetisasi bagi penerbit. Berdampingan dengan iklan pre-roll, mid-roll dan post-roll, penerbit dapat menjajal overlay iklan video, integrasi konten sponsor atau bahkan platform-platform konten video yang didukung iklan. Fleksibilitas ini membantu penerbit dalam memilih metode monetisasi yang paling cocok dengan konten dan target pemirsanya.

Kekurangan dari iklan video:

  1. Intensitas produksi dan sumber (daya). membuat konten video berkualitas tinggi dan menjaga suatu infrastruktur iklan video dapat membutuhkan investasi waktu, usaha dan sumber (daya) yang signifikan. Penerbit harus memastikan bahwa dia memiliki kemampuan untuk memproduksi video-video yang menarik dan mendukung persyaratan teknis dari mengantarkan iklan video tanpa mempengaruhi performa website.
  2. Kekhawatiran tentang potensi ad fatigue dan pengalaman pengguna. Ingat bahwa iklan video yang paling mencolok pun masih sebuah iklan. Penerbit harus menemukan keseimbangan antara penempatan iklan dan konten untuk memastikan bahwa iklan video tidak membingungkan atau mengganggu pengguna.
  3. Tantangan pemblokiran dan viewability iklan. Pemblokir iklan, pengaturan peramban atau perilaku pengguna semuanya dapat mempengaruhi viewability iklan video, dan dapat mengurangi impresi dan penghasilan iklan. Selain itu, persyaratan teknis yang kompleks dari mengantarkan iklan video di seluruh perangkat dan platform yang beragam dapat menyulitkan penerbit, terutama dalam hal optimasi dan kompatibilitas.

Iklan native

Iklan native adalah suatu bentuk iklan yang dapat diintegrasikan secara sempurna ke dalam desain visual dan pengalaman pengguna dari suatu platform atau website. Iklan native dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk artikel sponsor, widget rekomendasi konten, iklan in-feed, daftar promosi dan iklan media sosial. Semua bentuk ini dapat disesuaikan dengan gaya dan format dari platform. Untuk menghindari kekhawatiran dan kesalahpahaman, iklan native selalu diberi label sebagai sponsor atau promosi.

Keuntungan dari iklan native:

  1. Pengalaman pengguna yang lebih baik. Seperti yang disebutkan sebelumnya, iklan native berbaur secara sempurna ke dalam konten di sekitar dan menyesuaikan diri secara sempurna ke dalam keseluruhan pengalaman pengguna. Maka dari itu, saat pengguna tidak diganggu oleh iklan, dia akan menghabiskan waktu lebih lama di website dan berinteraksi lebih banyak dengan kontennya.
  2. Relevansi dan performa iklan lebih tinggi. Periklanan native mencocokkan diri tidak hanya ke dalam konten di sekitar tapi juga konteks di sekitarnya. Relevansi yang lebih tinggi ini dapat menghasilkan click-through rate (CTR) yang lebih tinggi, performa iklan yang lebih baik, dan penghasilan yang lebih banyak bagi penerbit.
  3. Peluang monetisasi yang lebih tinggi. Iklan native menyediakan penerbit dengan pilihan-pilihan monetisasi yang lebih banyak dari iklan display tradisional. Dengan mengintegrasikan iklan native ke dalam kontennya, penerbit dapat mendiversifikasi aliran penghasilannya dan memanfaatkan popularitas dari platform periklanan native.

Kekurangan dari iklan native:

  1. Tantangan integrasi. Mengimplementasikan iklan native pada suatu website membutuhkan integrasi dan kustomisasi yang teliti agar sesuai dengan desain dan pengalaman pengguna. Persyaratan ini dapat menghabiskan banyak waktu dan membutuhkan keahlian atau dukungan teknis, terutama bagi penerbit dengan tata letak yang kompleks atau khusus. Namun MGID dapat membantu Anda. Sebagai platform periklanan native berpengalaman, kami menawarkan banyak jenis integrasi yang dapat membuat proses peluncuran menjadi sangat mudah.
  2. Keseimbangan antara konten native dan organik. Penerbit harus menemukan keseimbangan antara iklan native dan konten organik untuk menjaga kepercayaan pengguna dan tidak membingungkan pengguna dengan konten sponsor yang berlebihan. Penting untuk memastikan bahwa iklan native diberi label sponsor yang jelas dan tidak menodai integritas atau keaslian dari konten platform.
  3. Kontrol terbatas atas konten pengiklan. Penerbit memiliki lebih sedikit kontrol atas konten iklan native dibandingkan iklan display tradisional. Meskipun panduan dan proses kajian ulang dapat membantu untuk menjamin kualitas dan relevansi iklan, masih ada ketergantungan pada pengiklan untuk mengantarkan konten yang selaras dengan nilai penerbit dan preferensi pemirsanya.

Jenis-Jenis Iklan Lainnya

Anda mungkin juga pernah melihat kata-kata seperti iklan halaman penuh, iklan setengah halaman, dan iklan pop-up. Iklan-iklan ini terkadang masih terus digunakan, tapi dapat mengganggu dan sangat mempengaruhi pengalaman pengguna dan maka dari itu bukan merupakan metode periklanan yang efektif. Iklan-iklan ini menutupi setengah dari konten pada suatu halaman dan mengganggu dan merusak pengalaman pengguna, hasilnya, pengguna merasa kecewa dan terusik dan tidak ingin kembali ke website Anda. Maka dari itu, kami tidak menyarankan jenis-jenis iklan tersebut, terutama karena ada cara-cara modern lainnya yang efektif.

Jenis-Jenis Penempatan Iklan

Setelah Anda sudah mempelajari jenis-jenis utama dari iklan, sekarang kita akan membahas tentang penempatan iklan. Hal pertama yang harus Anda tahu adalah dua kata kunci yang berkaitan dengan penempatan iklan: above the fold dan below the fold.

Above the Fold

Above the fold merujuk pada area dari suatu halaman web yang terlihat tanpa harus menggulir ke bawah. Kata ini berasal dari industri koran cetak, di mana artikel-artikel berita dan iklan penting ditampilkan di bagian belahan atas dari halaman depan, terlihat bahkan saat koran dilipat.

Kelebihan Kekurangan
Visibilitas lebih baik Ruang terbatas
Tingkat click-through yang lebih tinggi Pengalaman pengguna harus diperhitungkan
Eksposur pengiklan lebih baik Ad blindness

Below the Fold

Above the fold merujuk pada area dari suatu halaman web yang hanya terlihat saat pengguna menggulir ke bawah. Sama seperti sebelumnya, kata ini berasal dari industri koran cetak. Kata ini merujuk pada area di mana artikel dan iklan yang kurang penting ditempatkan: belahan bawah dari halaman depan atau halaman-halaman selanjutnya.

Kelebihan Kekurangan
Fokus konten lebih tinggi Kurangnya visibilitas awal
Pengalaman pengguna lebih baik Kurangnya engagement
Integrasi sempurna Tantangan eksposur

Bilah sisi

Sesuai dengan namanya, penempatan iklan bilah sisi merujuk pada posisi iklan di dalam bilah sisi dari suatu halaman web –– kolum vertikal yang terletak pada bagian kiri atau kanan dari area konten utama. Iklan bilah sisi biasanya berbentuk persegi atau kotak dan bisa statis atau dinamis, bergantung pada desain dan fungsionalitas dari website. Penempatan ini biasanya ditampilkan berdampingan dengan konten utama dan dapat terlihat melalui interaksi pengguna dengan halaman web, tanpa harus menggulir.

Kelebihan Kekurangan
Visibilitas lebih baik Ruang terbatas
Selalu hadir Ad blindness
Konten yang saling melengkapi Pengalaman seluler harus diperhitungkan

In-Content

Penempatan iklan in-content merujuk pada praktik dari mengintegrasikan iklan di dalam isi dari konten pada suatu halaman web. Keunggulan dari periklanan in-content adalah integrasinya dengan alur konten sehingga iklan terlihat sebagai bagian dari konten editorial atau informasi. Dalam kata lain, iklan didesain untuk terlihat sesuai dengan penampilan dan gaya dari konten di sekitar demi menjaga pengalaman pengguna yang koheren. Iklan in-content dapat berbentuk teks, gambar atau video.

Kelebihan Kekurangan
Integrasi native Pengalihan dari konten
Sesuai secara konteks Berpotensi menyesatkan pengguna
CTR Tinggi Dampak pemblokir iklan

Interstisial

Periklanan interstisial merujuk pada menampilkan iklan layar penuh yang muncul di tengah-tengah transisi konten, seperti saat pengguna berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya atau menunggu sampai halaman web selesai dimuat. Iklan-iklan ini biasanya menutupi seluruh layar dan membutuhkan interaksi pengguna, seperti mengklik suatu tombol atau menutup iklan, agar dia bisa menuju ke konten yang diinginkan. Iklan interstisial biasanya menggunakan format yang menarik secara visual dan mencolok, termasuk media kaya, elemen video atau interaktif, untuk menangkap perhatian pengguna di saat momen-momen transisi.

Kelebihan Kekurangan
Visibilitas dan dampak tinggi Pengalaman pengguna yang mengganggu
Format interaktif dan memikat Waktu memuat yang lebih lama
Efektif untuk monetisasi Risiko pengguna meninggalkan website

Perhatian: Penempatan Iklan yang Buruk

Kesalahan akan selalu terjadi bahkan saat memilih penempatan iklan. Dalam kasus ini, penempatan iklan yang buruk berarti menampilkan iklan di dalam lokasi-lokasi suatu website yang tidak pantas atau mengganggu. Berikut beberapa contoh kasus untuk diperhitungkan dan dihindari.

  1. Penempatan yang mengganggu dan mengacaukan. Iklan pop up yang menutupi seluruh layar atau merusak konten utama dapat sangat mengganggu dan mengacaukan pengguna. Jenis-jenis penempatan ini dapat mengecewakan pengguna dan menciptakan pengalaman pengguna yang buruk. Gunakan penempatan iklan ini secara hati-hati dan dengan alasan kuat.
  2. Konteks konten yang tidak selaras. Menempatkan iklan yang tidak relevan atau bertentangan dengan konten di sekitar dapat membingungkan dan mengecewakan pengguna. Sebagai contoh, menampilkan iklan dari suatu produk saingan pada suatu halaman web yang membahas keuntungan dari brand lain dapat membuat orang bingung dan melemahkan pesan iklan.
  3. Densitas iklan berlebihan. Membanjiri suatu halaman web dengan terlalu banyak iklan dapat menghasilkan pengalaman pengguna yang kacau dan begitu banyak. Penempatan iklan ini dapat memperlambat waktu muatan halaman, mengganggu alur konten dan membuat pengguna sulit untuk fokus pada informasi yang diinginkan.
  4. Penempatan iklan yang bersifat menipu. Menempatkan iklan dalam cara yang membuatnya terlihat seperti konten biasa atau menyesatkan pengguna agar dia mengklik iklan dianggap sebagai tidak etis dan bersifat menipu. Praktik ini mengikis kepercayaan antara pengguna, pengiklan dan penerbit.
  5. Penempatan seluler yang tidak teroptimasi Kegagalan dalam mengoptimasi penempatan iklan untuk perangkat seluler dapat menyebabkan masalah-masalah seperti iklan tumpang tindih, teks yang tidak terbaca atau waktu muatan lambat. Semua ini dapat mengecewakan pengguna seluler dan menyebabkan persepsi negatif dari website.

Bagaimana Cara Memilih Penempatan Iklan Terbaik Pada Website Anda?

Dengan banyaknya jenis-jenis periklanan dan penempatan, satu pertanyaan muncul: bagaimana cara memilih penempatan iklan terbaik pada suatu website? Tentunya, Anda harus memperhitungkan target pemirsa dan tujuan Anda. Selain itu, tata letak website Anda juga penting saat memilih penempatan iklan yang tepat. Terapkan optimasi penempatan iklan untuk membuat keputusan menurut informasi: Uji coba A/B, heat mapping, analisa umpan balik pengguna dan wawasan berdasarkan data.

Tapi tentunya Anda tidak membaca artikel ini untuk mendapatkan saran generik.

Melalui eksperimen selama beberapa tahun dan bekerja dengan banyak penerbit, MGID memiliki tip dan trik penempatan iklan teruji yang mampu memberikan hasil tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Gunakan iklan in-content. Terintegrasi secara sempurna ke dalam konten utama, iklan in-content memiliki peluang lebih tinggi untuk menarik perhatian pengguna. Pastikan iklan membaur secara alami dengan konten di sekitar dan menyediakan informasi atau solusi yang relevan kepada pengguna.
  2. Optimasi penempatan iklan seluler. Pastikan iklan Anda dioptimasi untuk layar kecil dan manfaatkan format-format seperti banner in-app dan iklan native. Hindari iklan pop-up yang menutupi seluruh layar, dan, jika Anda menggunakan iklan video, perhitungkan untuk menggunakan format bisu atau opt-in di mana pengguna memiliki kontrol atas kapan dan apakah suara diaktifkan.
  3. Manfaatkan iklan native. Iklan native membaur dengan konten dan terasa tidak seberapa mengganggu, menghasilkan engagement pengguna yang lebih baik dan pengalaman pengguna yang lebih positif.

Kesimpulan

Dengan memahami kekuatan dan batasan dari setiap penempatan iklan, penerbit dapat membuat keputusan menurut informasi yang menghasilkan monetisasi sukses dari website. Dan dengan bergabung ke jajaran penerbit MGID, Anda akan menerima saran komprehensif tentang metode-metode penempatan iklan terbaik untuk setiap kasus tertentu –– cukup ikuti tautan ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang dapat Anda capai bersama MGID.