Ramadan sudah tiba. Seperti tahun-tahun sebelumnya,bulan yang istimewa bagi umat muslim ini merupakan sesuatu yang paling ditunggu-tunggu magi semua orang. Terutama bagi para pemasar yang melihat ini sebegai kesempatan emas untuk melipatgandakan penjualan dibandingkan dengan bulan-bulan normal biasanya.Ramadan adalah saat yang tepat untuk para konsumen memberikan hadiah dan juga berbelanja untuk dirinya sendiri.

Industri seperti Food & Beverage, E-commerce dan Fashion bisanya adalah industri yang menjadi bintang di bulan Ramadan. Pakaian, Makanan, Fashion, Travel & Elektronik akan menjadi daftar belanja paling atas untuk orang-orang Indonesia. Pertanyaannya adalah, apakah para pemasar sudah siap dengan bulan Ramadan ini dan juga untuk hari raya idul fitri sesudahnya? Apakah para pemasar sudah punya strategi yang out-of-the-box untuk meningkatkan konversi penjualan dan membedakan mereknya dari kompetitor?

Di dalam artikel ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara membangun strategi iklan native untuk kampanye merek.

Merencanakan kampanye pemasaran Ramadan 2021

Berikut beberapa tips dari MGID yang bisa dilakukan para pemasar untuk mensukseskan kampanye Ramadannya dengan menggunakan iklan native.

Tahapan pertama dalam kampanye iklan native dimulai dari awareness, lalu konsiderasi dan terakhir pembelian. Kenali dengan baik siapa audiens Ramadan Anda, apakah millenials, hijabers, pemudik, pekerja profesional, pemerhati kesehatan dan olahraga, digital native, ataukah audiens yang kaya. Lalu cari tahu website atau aplikasi apa yang paling banyak digunakan oleh mereka. Tipikal Ramadan journey orang Indonesia biasanya pada awal Ramadan mereka akan membeli barang-barang untuk dirinya dengan memanfaatkan promosi-promosi yang ada. Dan di pertengahan hingga akhir Ramadan, mereka akan membeli barang-barang untuk dirinya dan juga menghadiahi orang lain untuk me rayakan hari raya Idul Fitri.

Kedua, maksimalkan kemampuan iklan native untuk mendorong interaktivitas, visibilitas merek yang lebih tinggi dan juga engagement. Caranya adalah dengan memperhatikan thumbnail, headline, deskripsi dan CTA dalam iklan native yang Anda gunakan.

Ketiga, pastikan Anda memilih produk iklan native dan juga kreatif yang sesuai untuk industri Anda. DIbawah kami berikan rekomendasi penggunaan iklan native untuk industri food & beverage, e-commerce, dan fashion.

  • Industri makanan dan minuman

Iklan video native sangat tepat, Karena orang cenderung cepat terpengaruh dengan gambar yang bergerak. Ini akan mendorong call to action yang lebih baik. Optimalkan hail dengan push notifikasi dan iklan native display untuk advertorial yang terhubung ke instagram atau website.

  • Industri e-commerce

Iklan display native akan sangat sempurna untuk kampanye e-commerce. Optimalkan dengan penggunaan push notifkasi walaupun hampir semua aplikasi e-commerce sudah memiliki fitur push notifikasi sediri.

  • Industri Fashion

Kombinasi iklan display native dan push notifikasi akan menjadi strategi yang tepat untuk industri fashion memenangkan pasar dengan menggunakan iklan native MGID. Optimisasi yang berorientasi hasil dengan menggunakan dua produk tersebut akan menghasilkan awareness yang lebih tinggi.

Ada banyak hal yang harus dipersiapkan jika Anda ingin mendapatkan kampanye Ramadan yang sukses. Dengan perencanaan yang layak dan proses yang sesuai, Anda dapat me ngontrol bisnis Anda di bulan Ramadan ini.

Untuk informasi lebih lengkap, Anda dapat mendownload e-book Ramadan MGID yang diluncurkan untuk membantu para pengiklan memenangkan kampanye Ramadan dengan iklan native MGID tahun ini. Disana Anda akan menemukan lebih banyak rekomendasi best practice dan juga studi kasus untuk memenangkan Ramadan 2021 ini. Tunggu apalagi? Download sekarang juga disini: https://go.mgid.com/winning-ramadan-native-ads

(Seperti yang dipublikasikan di SWA)