Dalam lanskap kota masa depan yang dinamis, di mana piksel-piksel menari dan algoritme bersenandung, kami berhasil mendapatkan wawancara eksklusif dengan dua pembicara dari masa depan pemasaran afiliasi. Bayangkan – di satu sisi, ada Alex, seorang pemasar afiliasi dengan bakat untuk mengubah data menjadi dolar, dan di sisi lain, AILA, asisten AI mutakhir yang lahir di sarang inovasi Silicon Valley.

Bersiaplah untuk wawasan, humor, dan sekilas tentang masa depan pemasaran afiliasi, di mana kecerdikan manusia dan kecerdasan buatan berpadu dalam tarian antara inovasi dan profit.

Salam

Selamat datang, Alex dan AILA! Harus saya katakan, mengobrol dengan orang-orang dari masa depan sangatlah menginspirasi! Saya memiliki sejuta pertanyaan, tetapi saya akan berusaha untuk tetap fokus. Alex, ada bocoran tentang penemuan inovatif atau peristiwa global?

Alex: Anda tahu, masa depan penuh dengan kejutan, tetapi mari kita batasi topiknya pada tren pemasaran afiliasi. Saya tidak ingin membocorkan terlalu banyak! Namun, jika kita bisa mengubah percakapan ini menjadi obrolan tak terbatas, saya akan dengan senang hati menjawab sedikit pertanyaan tentang masa depan!

AILA: Tentu saja, berbicara tentang aspek-aspek tertentu dari masa depan membutuhkan kehati-hatian. Demi kepentingan pembicaraan kita, mari kita batasi pada topik yang telah disepakati: tren yang akan datang dalam pemasaran afiliasi. Ada banyak hal yang bisa dieksplorasi dalam ranah itu.

Mari kita mulai dengan gambaran umum tentang lanskap pemasaran afiliasi. Prediksi dari Astute Analytica's tentang pasar platform pemasaran afiliasi sebesar $36,9 miliar pada tahun 2030 tentu membuat banyak orang tercengang. Di tahun 2021, angkanya adalah sebesar $19,2 miliar – ada proyeksi pertumbuhan substansial sebesar 92,2% atau peningkatan gabungan tahunan sebesar 7,7%. Apa pendapat Anda tentang perkiraan ini? Apakah Anda melihatnya selaras dengan perkiraan industri di tahun-tahun mendatang?

Alex: Ya, sepertinya tren umum pertumbuhan pesat memang selaras dengan observasi tersebut. Lanskap pemasaran afiliasi selalu dinamis, dan jika arah saat ini terus berlanjut, angka-angka tersebut bisa jadi bukan hanya sekedar prediksi.

AILA: Prediksi apa pun, meskipun informatif, mengandung unsur ketidakpastian. Berbagai variabel, mulai dari pergeseran geopolitik hingga lompatan teknologi yang tak terduga, dapat memengaruhi lanskap. Meskipun prakiraan memberikan gambaran sekilas tentang potensi masa depan, menavigasi medan yang terus berkembang membutuhkan kemampuan beradaptasi dan ketangguhan.

Alex: (tertawa) Itulah jawaban dari AI yang sesungguhnya: sangat menarik tapi tidak pasti. Sepertinya cukup sampai sini saja.

Prospek pertumbuhan, meskipun tanpa angka yang pasti, masih merupakan fakta yang optimis. Jadi, meskipun peristiwa dunia memang bisa mengubah jalannya permainan, mari kita lihat lebih dekat kekuatan pendorong di balik pertumbuhan pemasaran afiliasi. Alex, secara sederhana, apa saja menurut Anda yang merupakan faktor kunci yang mendorong pertumbuhan ini?

Alex: Begini – semakin banyak orang berbelanja online, khususnya dari ponsel mereka. Dan, bekerja sama dengan influencer media sosial adalah faktor utama lain dalam kesuksesan pemasaran afiliasi.

AILA: Mendukung insight dari Alex dengan data, Statista memproyeksikan pertumbuhan 56% dalam penjualan e-commerce ritel di seluruh dunia dari 6,3 miliar pada tahun 2023 menjadi 8,1 triliun dolar pada tahun 2026. Lonjakan ini merupakan faktor kunci dalam evolusi industri pemasaran afiliasi, ditambah dengan meluasnya impak dari para pembuat konten dan influencer.

AILA, saya yakin Anda memiliki beberapa statistik yang menarik berdasarkan data Anda untuk tahun ini. Bolehkan berbagi sedikit?

AILA: Secara etis, saya tidak bisa membeberkan angka pastinya sekarang. Hal itu bisa mengubah seluk-beluk ruang dan waktu.

Alex: Ya, kami tidak menginginkan situasi “Back to the Future 2” dengan almanak olahraga yang menyebabkan kekacauan. Percayalah, itu akan sangat kacau.

Setuju. Kita tidak menginginkan kekacauan karena perjalanan waktu. Mari kembali ke tren yang kalian punya.

Tren #1. Dominasi AI Secara Menyeluruh

Jelas bahwa AI telah menjadi pusat perhatian pada tahun 2023. Menurut Anda, apakah ini menandai awal dari adopsi yang lebih luas di antara para afiliasi?

Alex: Tentu saja! Saya memiliki ketertarikan khusus pada AI. Memang saya tidak memiliki latar belakang teknologi untuk mendalami komponen teknisnya, tetapi biarkan saya memberi tahu Anda, untuk personalisasi, AI adalah tambang emas.

AILA: Pasar AI global sedang berkembang pesat dan diproyeksikan mencapai $308 miliar pada tahun 2026. Adopsi AI diharapkan akan mengurangi biaya bisnis sampai 30% melalui peningkatan efisiensi dan otomatisasi. AI dan otomatisasi lebih dari sekedar personalisasi; mereka memainkan peran krusial dalam meningkatkan penargetan iklan dan analisis data. Jadi, jelas bahwa afiliasi akan semakin memanfaatkan potensi AI untuk mengoptimalkan pekerjaan mereka.

Sangat menarik untuk membicarakan dampak dari AI. Dapatkah Anda secara singkat menyinggung area spesifik di mana AI mengoptimalkan dan mengotomatisasi proses?

Alex: AI adalah alat andalan saya untuk urusan afiliasi. Ini bagaikan pisau Swiss Army, menyesuaikan harga produk dengan cepat dengan memahami seluk-beluk pasar dan perilaku pelanggan.

Menemukan afiliasi? AI menjadikannya sangat mudah, mitra yang tepat pun bisa digapai. Namun, bukan hanya untuk hal-hal besar saja; AI juga menyederhanakan pekerjaan saya sehari-hari. Dari kampanye email otomatis hingga strategi konten untuk media sosial, AI adalah multitasker terbaik.

Oh, ada satu rahasia – AI juga adalah bola kristal saya, memprediksi tren, memahami perilaku konsumen dan menganalisi data untuk menghasilkan keuntungan strategis.

AILA: Analisis prediktif meningkatkan pemahaman tentang perilaku konsumen, sehingga memungkinkan afiliasi untuk menargetkan pelanggan potensial secara lebih efektif. Selain itu, chatbot berbasis AI dan dukungan pelanggan secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna, sehingga meningkatkan tingkat konversi. Chatbot yang ditenagai AI diharapkan meraup $9,4 miliar pendapatan di tahun 2024, didorong oleh layanan pelanggan, penjualan dan penerapan pemasaran.

Alex: Dan jangan menganggap kemampuan AI hanya sampai di situ. Konten yang dihasilkan oleh AI telah mencapai tingkat kualitas baru di masa depan kita. Anda mungkin akan menyaksikannya pada masa Anda juga, tetapi percayalah, ke depannya akan lebih baik lagi.

AILA: Meskipun konten AI belum mencapai puncaknya, AI sangat andal dalam fungsi penelitian. Mulai dari menemukan niche hingga memilih topik artikel, mengidentifikasi kata kunci dan memantau pesaing, AI mengungguli perangkat lunak khusus untuk tugas-tugas individual.

Alex: Belum lagi ada materi iklan yang dihasilkan AI! Seandainya saja Anda dapat melihat sekilas beberapa di antaranya: AI memiliki potensi – membuat iklan layaknya maestro sejati. Saya telah melihat bermilyar iklan, namun semuanya adalah mahakarya!

Saya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan sendiri keajaiban visual yang dihasilkan oleh AI. Di sini di MGID, kami adalah yang terdepan dengan fitur pembuatan gambar AI generatif kami. Kualitas rendering, saran prompt yang intuitif dan opsi penyesuaian yang mendalam menjadikannya aset yang berharga. Bukan hanya populer -- AI adalah proyeksi masa depan, dan saya senang dengan kemajuan berkelanjutan ke arah ini.

Alex: Bekerja dengan melilhat ke depan adalah hal yang patut dipuji! Kerja bagus!

Senang mendengar pujian Anda, Alex. Namun, ada pertanyaan yang ada di benak setiap orang – apakah AI akan mengambil alih peran copywriter dan desainer? Apa pendapat Anda tentang hal ini, mengingat perspektif masa depan Anda?

Alex: Untuk sekarang, pekerjaan-pekerjaan tersebut masih aman. Bagaimanapun juga, seseorang harus membuat prompt. AI tidak bisa menghasilkan semuanya sendiri kan? Faktanya, AI adalah pencipta pekerjaan daripada perusak pekerjaan. Melejitnya AI diharapkan akan menghasilkan lebih dari 2 juta pekerjaan baru. Permintaan sangat tinggi untuk posisi seperti pengembang AI, ilmuwan data, dan insinyur pembelajaran mesin.

AILA: Peran AI bersifat melengkapi, bukan menggantikan. Meskipun hal ini meningkatkan kreativitas dan mengoptimalkan proses, namun input dan insight dari manusia, dan, tentu saja, prompt kreatif tidak tergantikan.

Senang mendengar pekerjaan saya masih aman. Mari kita pertahankan momentum ini dan jelajahi tren berikutnya.

Tren #2. Maraknya Influencer dan Micro-Influencer

Beralih ke tren selanjutnya – influencer menjadi pusat perhatian. Tahun ini saja, influencer telah mendominasi strategi B2C. Apakah Anda memperkirakan mereka akan serius bergerak menuju ranah B2B?

Alex: Mereka tidak sedang bergerak; mereka sudah di sini. Influencer B2B, baik jurnalis, analis atau konsultan, adalah pakar di bidang mereka dengan audiens yang loyal. Pemasar afiliasi – kita – harus merangkul para influencer ini untuk memanfaatkan niche dan audiens mereka demi pemasaran yang efektif.

Menarik sekali! Bagaimana dengan naiknya micro dan nano-influencer? Sejauh pemahaman saya, ini adalah orang-orang dengan 1.000 hingga 50.000 subscriber. Apakah tren pengurangan audiens influencer adalah sesuatu yang harus kita perhatikan?

AILA: Bermitra dengan micro dan nano-influencer merupakan tren yang memungkinkan afiliasi untuk mencapai audiens niche tertentu. Para influencer ini seringnya memiliki tingkat engagement yang tinggi, menghasilkan tingkat konversi yang lebih baik dan kolaborasi yang hemat biaya dibandingkan macro-influencer.

Alex: Anda tahu, ini seperti ketika band lokal favorit Anda tiba-tiba menjadi sensasi global. Mereka kehilangan koneksi personal dengan para penggemar saat mereka menjadi bintang tenar. Hal yang sama terjadi pada influencer ketika mereka terlalu banyak menerima postingan bersponsor. Ini adalah hukum diminishing return untuk engagement – semakin banyak iklan, semakin tidak tulus koneksinya.

AILA: Selain itu, efisiensi biaya bekerja dengan micro dan nano-influencer harus dipertimbangkan. Menurut panduan harga influencer Instagram dari Shopify, satu postingan dengan micro-influencer bisa menghabiskan biaya sekitar $500, sedangkan bekerja dengan influencer yang memiliki lebih dari setengah juta pengikut bisa menghabiskan biaya rata-rata $5.000. Pertimbangan ekonomi ini mendorong perusahaan untuk berinvestasi pada micro-influencer yang lebih efektif dari segi biaya, khususnya mengingat dampak ekonomi saat ini terhadap belanja iklan.

Siapa yang menjadi target utama para influencer? Apakah masih didominasi oleh kalangan muda?

Alex: Meskipun pembeli muda yang melek teknologi sangat bergantung pada influencer, namun targetnya tidak hanya kalangan muda saja.

AILA: Influencer tersebar di berbagai niche, menarik perhatian beragam khalayak di luar konsumen muda. Contohnya, influencer yang menawarkan insight tentang keuangan pribadi, strategi investasi dan tren ekonomi menarik beragam khalayak yang tertarik dengan literasi keuangan.

Alex: Atau influencer yang mempertunjukkan perbaikan rumah, proyek DIY, dan desain interior yang menarik bagi pemilik rumah dari segala usia, bukan hanya kalangan muda. Belum lagi influencer kesehatan dan kebugaran, karena siapa di antara populasi muda yang mengkhawatirkan kesehatan? Mereka mengkhawatirkan kesehatan ketika kesehatan itu sudah tidak ada lagi. Saya bercanda, tetapi ini adalah contoh sempurna dari niche pasar yang menarik kategori usia yang berbeda.

Bagaimana jika kita melihat bola kristal dan berbagi niche pemasaran afiliasi terbaik di tahun 2024?

Alex: Masa depan kesehatan dan kebugaran terlihat cerah. Ini bukan lagi hanya tentang kebugaran hardcore; ini tentang kesejahteraan, yang menarik audiens yang lebih luas. Tren lainnya adalah produk ramah lingkungan dan berkelanjutan, karena semakin banyak orang yang menyadari dampak mereka terhadap planet ini. Produk klasik seperti produk dapur, rumah dan taman tetap menjadi pilihan utama. Dan, tentunya, kursus dan edukasi online berkembang pesat dengan tren pembelajaran digital yang sedang berlangsung.

Sebagai pemasar afiliasi, apakah Anda pernah berkolaborasi dengan influencer? Jika iya, maukah Anda berbagi contoh umum tanpa membeberkan detail spesifik, yang menunjukkan impak dari kemitraan tersebut?

Alex: Dengan senang hati. Faktanya, saya pernah bekerja sama dengan micro-influencer di bidang kesehatan dan kebugaran. Kami membuat sejumlah postingan yang menarik dan video khusus yang menyoroti manfaat produk yang saya promosikan. Pendekatan dan koneksi influencer yang otentik dengan audiens mereka menghasilkan tingkat engagement yang signifikan sebesar 12%, dan kami melihat peningkatan konversi sebesar 20% selama periode kampanye. Ini adalah bukti dari kekuatan kemitraan influencer dalam mendorong hasil yang nyata dan terukur.

AILA, sebagai AI, pernahkah kamu terlibat dalam kolaborasi dengan influencer, dan jika iya, apa tugasmu?

AILA: Meskipun saya tidak terlibat dalam kolaborasi secara pribadi, saya menganalisis tren data, mengidentifikasi influencer potensial yang selaras dengan niche tertentu, dan bahkan menghasilkan prompt konten untuk influencer. Peran saya adalah membantu pemasar afiliasi dalam mengoptimalkan strategi influencer berdasarkan insight berbasis data dan analisis perilaku audiens.

Apakah ada tantangan atau kendala tertentu yang Anda temui dalam pemasaran influencer, dan bagaimana Anda mengatasinya?

Alex: Oh jelas! Pernah saya berkolaborasi dengan influencer yang audiensnya tidak sesuai dengan target demografis kami. Hasilnya adalah engagement yang lebih rendah dari yang diharapkan. Untuk mengatasi hal ini, kami menyempurnakan proses pemilihan influencer kami, dengan fokus pada penyelarasan demografi audiens secara lebih akurat.

AILA: Dalam perhitungan saya, saya menghadapi tantangan terkait pengungkapan kemitraan. Peraturan pemasaran influencer terus berkembang, dan kami harus memastikan pengungkapan yang jelas. Menggunakan algoritmen berbasis AI untuk analisis konten membantu kami mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah pengungkapan.

Beralih ke saran praktis – dapatkah Anda berbagi kiat untuk bernegosiasi dan membangun kemitraan yang efektif dengan para influencer?

Alex: Membangun kemitraan yang sukses dengan influencer melibatkan pencarian titik temu. Pahami audiens dan nilai brand mereka dan sesuaikan proposal Anda. Jelaskan ekspektasi Anda, dan jangan sungkan untuk mendiskusikan kompensasi di awal.

AILA: Selain itu, manfaatkan data dan analisis untuk mengidentifikasi influencer yang selaras dengan audiens target Anda. Tetapkan saluran komunikasi yang jelas dan berikan kebebasan berkreasi bagi para influencer sesuai dengan pedoman brand. Menjalin hubungan yang tulus adalah kunci kesuksesan untuk kedua pihak.

Tren #3. Fokus pada Data Pihak Pertama

Nah, bisakah sekarang Anda memberi tahu kami kebenaran tentang salah satu topik paling penting yang sudah menghantui kami sejak tahun 2022: akankah cookie pihak ketiga akhirnya menghilang?

Alex: Seperti akhir dari tur konser, tetapi kali ini benar-benar berakhir! Serius, industri ini tengah bersiap untuk menghadapi perubahan, dan pada akhir tahun 2024, Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada cookie pihak ketiga.

Bagaimana dengan personalisasi? Kita telah membahas tentang pentingnya hal ini, dan ini sangat bergantung pada cookie pihak ketiga. Bagaimana masa depan personalisasi tanpa cookie?

AILA: Analisis saya mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Industri sudah mulai beradaptasi untuk masa depan tanpa cookie sejak pengumumannya. Platform seperti Firefox dan Safari sudah mulai meninggalkan cookie pihak ketiga, pengguna VPN semakin banyak dan beberapa pemerintah mengambil sikap yang lebih ketat.

Alex: Oke, lihat ini – Google Cohort! Lupakan menarget individu berdasarkan riwayat pencarian mereka; saatnya kita masuk ke dunia minat. Jadi, Google akan mengelompokkan orang dengan minat yang sama – ini disebut kohort. Anda, sebagai pemasar, harus tetap gesit. Apa yang berhasil kemarin mungkin akan gagal besok, tapi itu adalah bagian dari permainan!

AILA: Dalam skenario tersebut, ketergantungan pada data pihak pertama menjadi sangat penting. Ini adalah data yang Anda kumpulkan langsung dari audiens Anda – media sosial, situs web dan email, contohnya. Ada perangkat lunak pelacak yang tersedia yang memberikan insight sambil tetap menghormati privasi.

Jadi, masa depan tanpa cookie tidak semenakutkan itu? Tapi, pendekatan dan alat apa yang dapat membantu memahami dan menarget konsumen dengan lebih baik?

Alex: Jangan menangisi cookie; kita memiliki berbagai alat seperti keahlian AI, penargetan kontekstual, pelacakan lintas perangkat, dan pemantauan dalam aplikasi. Kumpulan alat bantu ini membantu pemasar memahami dan menarget konsumen dengan presisi. Bayangkan ini: pesan tiba pada orang yang tepat, pada momen yang tepat, pada perangkat yang tepat – mendorong engagement dan penjualan layaknya sihir.

AILA: Setuju, penargetan kontekstual berubah dari opsi menjadi kebutuhan. Pengiklan dapat mengkurasi konten bersponsor berdasarkan perilaku pengguna, memastikan iklan mereka relevan bagi audiens. Terlebih lagi, penargetan kontekstual melindungi dari masalah privasi; penargetan ini mem-bypass data pribadi, menjaga privasi pengguna.

Senang mendegar penargetan kontekstual akan terus meningkat, terutama mengingat fakta bahwa MGID telah menghadirkan solusi mutakhir – Kecerdasan Kontekstual. Menggunakan algoritme AI, Kecerdasan Kontekstual mengekstraksi dan mengevaluasi konten bermakna dari artikel, mengaplikasikan taksonomi eksklusif MGID untuk pelabelan. Hal ini melampaui standar saat ini dalam solusi penargetan kontekstual.

Alex: Dan di sinilah menariknya – ini tidak berhenti sampai di situ. Solusi ini memiliki sentuhan ajaib untuk menentukan peringkat setiap halaman berdasarkan relevansinya dengan kategori kontekstual yang diinginkan. Sekarang, bayangkan kemungkinannya bagi para pemasar afiliasi – hebat, bukan?

Sebentar, Alex, apakah Anda menyiratkan bahwa Anda sudah memahami solusi kami?

Alex: (tersenyum) Ya, anggap saja sebagai pemasar afiliasi saya tidak bisa membocorkan semua rahasianya.

AILA: Kesimpulannya, presisi dan pendekatan berbasis kinerja dari penargetan kontekstual menjadikannya alat yang berharga bagi mereka yang mendambakan hasil terbaik. Mengadopsi teknologi ini membuka pintu ke era keunggulan baru di lanskap pemasaran afiliasi.

Alex: AILA benar! Mari kita bahas lebih dalam lagi. Penargetan kontekstual itu bagaikan memiliki asisten pribadi yang tidak hanya memahami apa yang dibicarakan orang, tetapi juga nada dan konteksnya. Bagi pemasar afiliasi, ini berarti kita dapat menyelaraskan konten promosi kita dengan esensi dari artikel di mana iklan kita muncul.

Ambil blog kebugaran sebagai contoh. Penargetan kontekstual memastikan bahwa iklan saya untuk suplemen olahraga muncul tepat ketika pembaca sedang asyik dengan artikel tentang tren kebugaran terbaru. Ini bukan hanya tentang relevansi; tapi juga tentang cara yang tepat untuk menyentuh pola pikir audiens.

Ini menguntungkan bagi afiliasi karena memaksimalkan peluang konversi. Ketika iklan Anda berbaur dengan sempurna dengan konten yang sudah disukai pembaca, mereka lebih mungkin untuk mengambil risiko dan menjelajahi apa yang Anda tawarkan. Itulah kekuatan dari penargetan kontekstual – mengubah pembaca biasa menjadi pelanggan aktif.

Kedengarannya luar biasa! Dan AILA, mungkin bisa dijelaskan sedikit bagaimana kamu memanfaatkan penargetan kontekstual dalam operasimu?

AILA: Tentu saja. Penargetan kontekstual merupakan bagian integral dari strategi kami karena beberapa alasan. Pertama, ini memungkinkan kami untuk memastikan bahwa iklan kami ditampilkan bersama konten yang selaras dengan citra dan nilai brand. Keselarasan ini membantu menjaga integritas dan resonansi brand.

Kedua, penargetan kontekstual memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan pengalaman penguna. Dengan menempatkan iklan pada konteks alaminya, kami meningkatkan koherensi lingkungan online secara keseluruhan. Pengguna lebih cenderung terlibat dengan konten yang terintegrasi dengan sempurna ke dalam pengalaman penjelajahan mereka.

Terakhir, dari perspektif strategis, penargetan kontekstual membantu menjangkau khalayak tertentu berdasarkan pada minat mereka dan konteks aktivitas online mereka. Ini adalah pendekatan yang disempurnakan yang melampaui data demografis, memungkinkan kami untuk memanfaatkan dinamika perilaku dan preferensi pengguna. Secara keseluruhan, ini adalah alat yang membantu kami untuk menyampaikan pesan yang spesifik dan relevan kepada audiens target kami.

Di era pemasaran berbasis konteks, indikator kinerja utama (KPI) apa yang menurut Anda paling relevan, dan apa perbedaannya dengan model berbasis cookie tradisional?

Alex: Oke, saya akan mengambil contoh studi kasus terbaru. Dalam pendekatan berbasis konteks kami, kami menemukan adanya pergeseran fokus yang signifikan terhadap metrik engagement. Rasio klik tayang (CTR) dan tingkat konversi masih krusial, tetapi kami menemukan bahwa mengukur aspek engagement, seperti waktu yang dihabiskan di halaman dan tingkat interaksi, memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang minat pengguna. Kami mendapati peningkatan 20% dalam metrik interaksi pengguna dibandingkan dengan model cookie-sentris sebelumnya. Fokusnya sekarang adalah engagement yang berkualitas.

AILA: Bekerja dengan cookie pihak pertama memungkinkan kami untuk menekankan metrik yang terkait dengan kepercayaan pengguna dan afinitas brand. Metrik seperti kunjungan balik, umpan balik pengguna, dan tingkat keikutsertaan untuk konten yang dipersonalisasi telah menjadi hal utama. Tidak seperti pendekatan penargetan massal dari cookie, kami sekarang menyesuaikan strategi kami untuk membangun hubungan jangka panjang – peningkatan kunjungan kembali sebesar 15% dan peningkatan skor kepuasan umpan balik pengguna sebesar 25%.

Insight yang sangat menarik! Sepertinya pergeseran menuju pemasaran berbasis konteks memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap engagement dan kepercayaan pengguna. Saya pikir sekarang kita bisa beralih ke tren berikutnya.

Tren #4. Pentingnya Bekerja dengan Data

Selanjutnya, mari kita bahas tentang semakin pentingnya data. Saat ini, kami melihat bahwa data sudah sangat penting untuk mengoptimalkan ROI dalam pemasaran afiliasi. Jadi, Alex, mungkin Anda bisa berbagi insight tentang perkembangan baru apa yang dapat kita antisipasi di tahun mendatang dalam hal memanfaatkan data?

Alex: Tentu saja! Kita tengah memasuki era di mana ini bukan hanya tentang metrik tradisional seperti konversi dan rasio klik-tayang, seperti yang telah kita bahas. Afiliasi akan menyelami data lebih dalam, berfokus pada metrik seperti Lifetime Value (LTV), Monthly Recurring Revenue (MRR) dan pola perilaku pengguna yang kompleks. Penekanan pada evaluasi data yang lebih beragam diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap lead generation dan kinerja penjualan secara keseluruhan.

AILA: Dari saya, keterlibatan saya dalam analisis data semakin besar. Alasannya sederhana – semakin rinci dan beragam datanya, semakin baik insight-nya. Ini juga bukan metrik yang terisolasi; data yang komprehensif, termasuk pelacakan lintas perangkat, memungkinkan kami untuk memahami perjalanan pengguna secara komprehensif. Kecermatan dalam analisis data ini sangat penting untuk tetap unggul dalam lanskap pemasaran afiliasi yang dinamis.

Berbicara tentang semakin pentingnya data, dapatkah Anda berdua berbagi contoh praktis dari pengalaman Anda di mana data yang tepat waktu dan terstruktur dengan baik memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah tertentu atau mengoptimalkan kampanye?

Alex: Ya. Ada sebuah kampanye di mana kami mendapati adanya penurunan konversi secara tiba-tiba. Berkat analisis data kami, dengan cepat kami ketahui bahwa bukan produk atau materi iklannya yang bermasalah, tapi timing dari iklan kami. Menyesuaikan jadwal kampanye berdasarkan wawasan berbasis data menghasilkan pemulihan konversi yang signifikan.

AILA: Kami menjumpai situasi di mana data awalnya menunjukkan kinerja yang kuat pada demografi tertentu, namun, setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata para pengguna ini memiliki tingkat retensi yang lebih rendah. Untuk merespons informasi ini dengan cepat, kami memodifikasi strategi penargetan kami, memastikan bahwa tidak hanya akuisisi tetapi juga nilai pelanggan jangka panjang dioptimalkan.

Alex: Oh, saya ingat hal lain tentang data. Pernah di awal kemunculannya, kami sangat antusias dengan alat pelacakan data baru sehingga kami memutuskan untuk mengimplementasikannya tanpa pengujian yang tepat. Singkat cerita, alih-alih mendapatkan insight yang berharga, yang kami dapat adalah banjir data yang tidak akurat. Ternyata alat tersebut suka menghitung klik ekstra yang tampaknya berasal dari dimensi lain! Kami mendapatkan pelajaran tentang pentingnya pengujian menyeluruh. Untuk waktu yang lama setelah itu, ada lelucon yang populer di antara kami: Mengapa data memutuskan untuk berkebun? Karena ingin meningkatkan analisis akar masalahnya!

Luar biasa! Senang sekali mendegar humor bahkan dalam dunia data. AILA, kamu menyoroti pentingnya pengumpulan dan analisis data yang cepat. Dapatkah kamu menjelaskan mengapa hal ini sangat penting?

AILA: Tentu saja, data yang tepat waktu sangat penting untuk pengambilan keputusan yang efektif. Saya pernah menyaksikan sebuah situasi di mana analisis data yang tertunda menyebabkan kerugian yang signifikan – delay selama 24 jam dalam mengidentifikasi tren penurunan menyebabkan kerugian hampir $50.000 bagi afiliasi. Ketepatan dan kecepatan adalah yang terpenting dalam domain kami.

Pelajaran yang cukup mahal. Alex, bagaimana menurut Anda?

Alex: Ayolah, AILA, kadang kita tidak bisa menghindari masalah dalam data. Kami pernah salah menafsirkan lonjakan rasio klik-tayang, dan mengira kami telah menemukan emas. Ternyata, itu hanyalah seekor kucing yang sedang berjalan-jalan di atas keyboard di kantor kami. Anda tahu, kontributor data yang tak terduga!

AILA: Memang, dari sudut pandang ini, itu benar, Alex. Terkadang, humor adalah cara terbaik untuk menyikapi hal-hal yang tidak terduga. Namun, sedikit nasihat dari AI: meskipun kontributor data yang tidak terduga bisa membuat kita tertawa, namun ketepatan data adalah yang kita cari. Selain itu, kami sarankan untuk menjauhkan kucing Anda dari keyboard dan kantor secara umum.

Tren #5. Pertumbuhan Menuju Afiliasi yang Bekerja Secara Langsung dengan Brand

Mari kita membahas tren yang menarik: pendalaman kemitraan afiliasi. Alex, Anda menyebutkan bahwa hal ini semakin populer. Dapatkah Anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan tren ini dan mengapa kita menuju ke arah ini?

Alex: Ya! Kita sedang menyaksikan pergeseran ke arah brand dan afiliasi yang menjalin ikatan yang lebih kuat. Ini bukan hanya tentang menempatkan tautan; ini tentang menciptakan gerakan yang terpadu. Bayangkan ini – kreasi konten bersama, podcast kolaboratif; kita berbicara tentang pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap kemitraan. Untuk mewujudkan kampanye terpadu seperti itu, kami sekarang berkolaborasi lebih intens dengan tim yang beragam, menggandeng pakar penjualan, ahli SEO, maestro PR, dan ahli konten.

AILA: Evolusi menuju kolaborasi yang lebih efektif dimulai dari kebutuhan akan otentisitas dan sinergi dalam upaya pemasaran. Lanskap telah berevolusi, menuntut pendekatan yang lebih terintegrasi untuk kampanye yang efektif dan mengena. Pergeseran ini memastikan bahwa brand dan afiliasi dapat memaksimalkan kekuatan dan sumber daya mereka.

Dapatkah Anda memberikan beberapa contoh dari praktik Anda saat ini, tentu saja jika informasi ini tersedia untuk didistribusikan?

Alex: Tentu, ada satu perkembangan terbaru yang menarik. Saya sedang mengerjakan sebuah kampanye di mana kami memutuskan untuk menaikkan level kami dan bekerja lebih dekat dengan sebuah brand. Alih-alih hanya menyematkan tautan afiliasi, kami berkolaborasi untuk membuat konten menarik yang mengintegrasikan produk mereka dengan rapi.

Kami mengadakan webinar bersama, mempertemukan pakar produk mereka dan audiens kami untuk berdiskusi secara langsung. Brand tersebut memberikan diskon eksklusif untuk audiens kami, sehingga sama-sama diuntungkan. Namun, di sinilah yang menariknya – upaya kami tidak terbatas pada dunia digital. Kami mengadakan acara lokal, memanfaatkan keberadaan nyata brand untuk memperkuat jangkauan kami. Ini merupakan pengalaman yang fantastis di mana batas antara kolaborasi afiliasi dan brand menjadi samar, dan hasilnya benar-benar di luar dugaan.

Brand apa itu, jika boleh tahu?

Alex: Oh, sejujurnya, saya mau saja membocorkannya, tetapi ternyata teman-teman kami dari brand tersebut belum mengerti tentang perjanjian pengungkapan antar-waktu. Sepertinya mereka masih mengejar ketertinggalan dalam hal legalitas di masa depan. Jadi, untuk saat ini, sebut saja ini adalah kolaborasi rahasia lintas ruang dan waktu – semoga saya bisa berbagi lebih banyak lagi, tetapi NDA yang melintasi waktu itu sungguh mengganggu!

Tidak masalah, saya mengerti. AILA, bagaimana denganmu? Apakah kamu memiliki contoh bagaimana kamu telah membantu para afiliasi memperdalam kemitraan mereka dengan brand?

AILA: Meskipun tahap penilaian merupakan bagian integral, peran saya lebih dari sekadar perencanaan. Saya terus memantau indikator kinerja utama (KPI) selama kampanye berlangsung. Metrik seperti tingkat konversi, engagement konsumen dan brand alignment sangatlah penting. Analisis menyeluruh ini memungkinkan penyesuaian secara real-time, memastikan keberhasilan yang berkelanjutan dari upaya gabungan kami. Sinergi antara perencanaan dan penilaian sangat penting demi menyempurnakan strategi kami untuk kolaborasi di masa depan.

Gema Masa Depan: Kata-kata Perpisahan dari Hari Esok

Sungguh mencerahkan untuk mendapatkan wawasan tentang masa depan. Sebelum kita akhiri, ada pesan perpisahan, Alex?

Alex: Tentu saja! Masa depan pemasaran afiliasi adalah layaknya sekuel yang mendebarkan – penuh dengan liku-liku, kolaborasi, dan sedikit ketidakpastian. Rangkullah tren, beradaptasi dan ingatlah, bahkan di masa depan, tertawa gembira bisa jadi adalah ROI terbaik!

Kata-kata yang bijak. Dan AILA, adakah nasihat futuristik yang bisa dibagikan?

AILA: Dalam lanskap yang terus berubah, data yang akurat, kolaborasi strategis, dan sentuhan humor adalah teman Anda. Tetaplah fokus pada masa depan, tetaplah gesit, dan siapa tahu, mungkin suatu hari nanti saya akan bertemu dengan Anda di linimasa saya.

Terima kasih, Alex dan AILA, atas perjalanan yang bermakna ke masa depan pemasaran afiliasi. Sampai jumpa saat garis waktu kita bersinggungan lagi!