Musim panas hampir berakhir, dan musim baru semakin dekat, menandakan waktu bagi para siswa untuk membereskan handuk pantai dan topi matahari dan mengambil tas sekolah mereka yang sudah lama terlupakan. Ini adalah musim buku catatan baru, pikiran yang bersemangat dan awal yang baru. Bagi para pengiklan, ini merupakan periode penting yang dikenal dengan back-to-school – waktu di mana kampanye strategis dapat menarik perhatian siswa ataupun orang tua yang tengah bersiap menyambut tahun akademik.

Dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang apa yang terjadi di pasar back-to-school tahun ini, apa tren belanjanya dan apa pendekatan terbaik dalam membuat materi iklan untuk kampanye iklan back-to-school.

Kapankah Musim Back-to-School?

Musim back-to-school biasanya dimulai dari akhir musim panas hingga awal musim gugur, dan waktu tepatnya berbeda-beda tergantung pada wilayah dan institusi pendidikan. Di banyak negara, ini dimulai di bulan Juli atau Agustus dan berlangsung selama September. Periode ini bersamaan dengan dibukanya kembali sekolah dan kampus setelah libur musim panas, menjadikannya saat yang tepat bagi para pengiklan untuk melibatkan siswa, orang tua dan pendidik.

Siapa Audiensi Utama dari Iklan Back-to-School?

Audiensi utama dari iklan back-to-school meliputi siswa dari semua umur, orang tua dan pendidik. Para siswa mempersiapkan diri untuk tahun akademik baru, orang tua sibuk memilih perlengkapan sekolah dan pakaian yang harus dibeli dan pendidik menyiapkan ruang kelas. Audiensi yang beragam ini membutuhkan produk dan jasa yang sesuai dengan pendidikan, pembelajaran, organisasi dan pertumbuhan pribadi, menjadikan promosi Back-to-School sebuah kesempatan penting bagi merek-merek untuk terhubung dengan berbagai konsumen.

Back-to-School 2023: Gambaran Singkat

Mari kita lihat angkanya. Di tahun 2023, konsumen Amerika Serikat berencana untuk mengeluarkan rata-rata $95,03 untuk perlengkapan sekolah untuk penerimaan perguruan tinggi. Di waktu yang sama, menurut data Business Wire, total biaya perlengkapan kembali-ke-perguruan-tinggi di AS akan meningkat dari $13,14 Miliar pada tahun 2022 menjadi $16,88 Miliar pada tahun 2027, tumbuh pada CAGR sebesar 5,14%. Jadi, apa yang terjadi, semuanya begitu cerah dan pasar akan terus tumbuh? Tunggu dulu. Tingkat pertumbuhan keseluruhan penjualan back-to-school jauh dari kata tinggi peningkatan 13,2% yang kami amati di tahun 2021 – utamanya disebabkan oleh kembalinya pendidikan tatap muka. Ini membuat orang tua dan wali harus membeli seragam baru dan pakaian berbeda untuk siswa K-12 dan mahasiswa harus membeli barang-barang kebutuhan asrama untuk dua tahun. Lalu, di tahun 2022, pertumbuhan 5,5% diamati utamanya karena inflasi.

Fakta penting: dua perkiraan back-to-school berbeda dari National Retail Federation dan Deloitte, berdasarkan pada survei konsumen, memberikan sudut pandang yang berbeda untuk musim saat ini:

  • Menurut prakiraan National Retail Federation, pengeluaran untuk siswa K-12 akan naik 10,8% ke $41 miliar, sedangkan pengeluaran untuk mahasiswa akan naik 27,0% ke $94 miliar.

  • Prakiraan Deloitte mengatakan bahwa pengeluaran K-12 akan turun 9,3% ke $31,2 miliar. Perbedaan besar dalam proyeksi pertumbuhan dapat disebabkan oleh luasnya ekspektasi terhadap akuisisi terkait teknologi. Ramalan optimis NRF dipengaruhi oleh antisipasi besarnya pertumbuhan yang dipicu oleh pembelian elektronik yang signifikan, di mana 69% dari responden yang disurvei mengungkapkan niat mereka untuk memberi barang elektronik atau aksesori yang berhubungan dengan komputer tahun ini. Sebaliknya, Deloitte memiliki pandangan yang berbeda, meramalkan penurunan sebesar 12,8% dalam pengeluaran terkait teknologi.

Belanja Back-to-School: Pihak Orang Tua

Barang penting KKS yang sering dibeli oleh orang tua antara lain adalah pakaian, aksesori dan perlengkapan sekolah, seperti buku, pulpen dan tas. Menariknya, tahun ini, ada fokus yang signifikan terhadap barang elektronik: Orang tua Amerika diperkirakan akan mengeluarkan rata-rata hampir $300 untuk peralatan komputer.

Banyak pembeli KKS juga memilih perlengkapan persediaan pra-konfigurasi yang ditawarkan oleh pihak sekolah, seringnya karena alasan ekonomi dan kemudahan. Namun, satu dari lima orang tua membelinya untuk mendukung asosiasi orang tua dan guru atau badan amal lokal lainnya.

Belanja Back-to-School: Pihak Siswa

Meskipun biasanya orang tua lah yang bertugas membeli perlengkapan sekolah untuk anak-anak mereka selama musim back-to-school, ada sebuah tren di mana pra-remaja dan remaja di Amerika Serikat juga menggunakan uang mereka sendiri untuk pembelian semacam itu. Di tahun 2021, pra-remaja menghabiskan rata-rata $40, sedangkan remaja mengeluarkan $45 dari kantung mereka sendiri untuk perlengkapan sekolah.

Bahkan meskipun bukan mereka sendiri yang membeli, preferensi mereka sangat mempengaruhi keputusan orang tua atau wali. Dalam hal pakaian dan aksesori contohnya, kira-kira empat dari lima orang tua mengatakan bahwa keinginan anak-anak mereka cukup atau sangat mempengaruhi keputusan pembelian.

Kampanye Iklan Back-to-School: Tips Teruji

Mengarungi lanskap belanja back-to-school yang riuh butuh lebih dari sekadar produk yang tepat – dibutuhkan juga pendekatan strategis dan kreatif untuk menarik perhatian baik orang tua atau siswa. Kami telah menyiapkan daftar tips teruji untuk membekali Anda dalam membuat kampanye yang tidak hanya menarik tetapi juga memberikan hasil yang memuaskan.

  1. Mulai lebih awal: Mulai kampanye back-to-school Anda seawal mungkin untuk menarik perhatian pembeli awal dan membentuk antisipasi untuk musim yang akan datang.

  2. Penargetan audiensi tersegmentasi: Sesuaikan iklan Anda menurut kelompok umur dan tingkat edukasi untuk memaksimalkan relevansi dan interaksi dari audiensi (engagement).

  3. Promosi dan diskon: Berikan penawaran khusus, diskon dan bundel untuk perlengkapan sekolah esensial untuk menarik perhatian orang tua dan siswa.

  4. Utamakan tren: Tampilkan tren fesyen terkini dalam pakaian, aksesori dan perlengkapan sekolah untuk menarik pembeli yang sadar gaya.

  5. Konten interaktif: Gunakan elemen interaktif seperti kuis atau jajak pendapat untuk berinteraksi dengan audiensi dan buat kampanye Anda berkesan.

  6. Konten buatan pengguna: Dorong konsumen untuk membagikan persiapan back-to-school mereka menggunakan tagar unik, meningkatkan visibilitas dan keaslian merek.

  7. Kolaborasi influencer: Bekerja samalah dengan influencer yang relevan yang sesuai dengan audiensi target Anda untuk memperkuat jangkauan dan kredibilitas kampanye Anda.

  8. Penargetan lokal: Manfaatkan penargetan geografis untuk menjangkau pembeli di sekitar toko fisik Anda, dengan menawarkan mereka insentif khusus untuk berkunjung.

  9. Interaksi pasca pembelian: Tindak lanjuti konsumen pasca pembelian lewat email atau iklan ditargetkan, menampilkan produk pelengkap atau dorongan untuk melakukan ulasan.

  10. Konten edukasi: Berikan konten yang bermanfaat seperti tips belajar, ide organisasi atau panduan untuk memosisikan merek Anda sebagai sumber daya edukasi.

  11. Tanggung jawab sosial: Gunakan tanggung jawab sosial dengan bekerja sama dengan organisasi nirlaba atau mendukung inisiatif edukasi agar menarik konsumen yang sadar sosial.

Beberapa tips ini memang terdengar umum, tapi jika diikuti, Anda dapat membedakan upaya pemasaran back-to-school Anda dari yang lain dan memosisikan merek Anda agar sukses di musim yang dinamis ini.

Kekuatan Penargetan Kontekstual untuk Kampanye Back-to-School

Anda harus memperhatikan khususnya penargetan kontekstual. Ini penting untuk kampanye back-to-school karena memungkinkan pengiklan untuk menjangkau audiensi mereka dengan cara yang paling relevan dan tepat waktu. Musim back-to-school ditandai dengan perilaku spesifik, kebutuhan dan minat dari konsumen, menjadi konteks sangat penting dalam membuat kampanye yang efektif. Dengan menyelaraskan iklan dengan konten yang berkaitan dengan pendidikan, perlengkapan sekolah, dan persiapan akademik, pengiklan dapat melibatkan pengguna saat mereka secara aktif mencari informasi tentang topik tersebut.

Contohnya, orang tua yang suka membaca artikel tentang panduan menyiapkan anak mereka untuk hari pertama sekolah. Lewat iklan kontekstual, Anda dapat menempatkan iklan Anda untuk pakaian, aksesori atau produk teknologi back-to-school pada halaman-halaman tersebut. Pendekatan ini menjamin iklan Anda mencapai target audiensi Anda saat mereka siap untuk menerima informasi.

Untuk informasi Anda: MGID memiliki solusi penargetan kontekstualnya sendiri bernama Contextual Intelligence. Ini memungkinkan pengiklan untuk menargetkan iklan secara efektif tanpa harus menggunakan cookie pihak ketiga. Selain itu, teknologi ini menggunakan algoritma kecerdasan buatan eksklusif untuk membaca konten dari material, dan juga menilai konteks dan sentimen dari artikel. Konten diidentifikasi dan ditandai sesuai dengan standar IAB Tech Lab Content Taxonomy 2.2. Pengiklan memanfaatkan solusi MGID untuk penyelarasan iklan secara presisi dengan konten yang relevan dan ROI yang lebih baik melalui keamanan merek dan penargetan sentimen.

Bonus: Cara Membuat Materi Iklan Back-to-School Anda Sangat Menarik

Departemen kreatif kami berpengalaman dalam membuat materi iklan untuk berbagai kampanye periklanan. Kami telah memilih tips paling berguna yang akan membuat materi iklan Anda menonjol di tengah ramainya iklan back-to-school, menarik penonton dan menciptakan interaksi yang menghasilkan konversi yang bermakna.

#1. Menangkap emosi dengan gambar: Gunakan gambar orang yang relevan, khususnya siswa dan orang tua, untuk membangkitkan emosi dan menjalin hubungan dengan audiensi target Anda.

#2. Tekankan manfaatnya: Soroti bagaimana produk atau jasa Anda dapat meningkatkan pengalaman back-to-school bagi para siswa dan orang tua, menekankan kemudahan, keterjangkauan dan kualitas.

#3. Tunjukkan relevansi: Pastikan bahwa gambar dan judul pada iklan Anda benar-benar selaras untuk menciptakan pesan yang kohesif dan jelas yang langsung dapat dipahami oleh penonton.

#4. Gunakan warna yang terang: Pilih warna yang terang dan energetik yang menggugah perasaan gembira dan positif, yang menggambarkan awal tahun akademik baru.

#5. Soroti penawaran eksklusif: Promosikan penawaran eksklusif atau bundel khusus musim back-to-school untuk memberikan nilai tambah yang menarik penonton.

#6. Ciptakan urgensi: Gunakan frasa seperti “penawaran terbatas” atau “diskon back-to-school” untuk mendorong tindakan segera dan meningkatkan interaksi.

#7. Jaga tetap ringkas: Buat naskah yang singkat tapi bermakna untuk menyampaikan pesan Anda secara efektif dalam hitungan detik, bagi mereka dengan perhatian yang pendek.

Untuk informasi Anda: Teknologi AI sedang ‘meledak’, dan kami pun tidak ingin ketinggalan. Integrasi MGID dengan OpenAI DALL·E 2 memungkinkan Anda untuk membuat gambar dari teks. Fitur ini berguna bagi merek untuk membuat visual yang 100% unik dan imaginatif yang memiliki click-through rate (CTR) 20% lebih tinggi daripada gambar stok. Dan ya, ini gratis.*

Penutup

Karena musim back-to-school sudah menjadi fenomena ritel yang besar, pentingnya kampanye iklan yang dibuat dengan baik tidak dapat dihiraukan. Mengarungi ketatnya persaingan dalam lanskap ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang perilaku, preferensi dan tren konsumen. Dengan menyelaraskan kampanye Anda secara strategis dengan kebutuhan dan keinginan siswa, orang tua dan pendidik, Anda dapat menciptakan koneksi yang bermakna yang bertahan bahkan setelah bel sekolah berbunyi.

Pada akhirnya, musim back-to-school bukanlah hanya tentang mempersiapkan diri untuk tahun akademik baru: pada periode ini, memori baru tercipta, pengalaman belajar baru didapat dan hubungan baru dijalin. Saat Anda memulai upaya pengiklanan Back-to-school, ingat bahwa kampanye Anda berpotensi untuk mempengaruhi dan membentuk waktu yang transformatif ini untuk banyak individu. Dengan merangkul inovasi, kreativitas dan pemahaman mendapat tentang audiensi Anda, Anda memiliki kekuatan untuk membuat musim back-to-school ini menjadi yang paling berkesan.