Tren datang dan pergi, tetapi content marketing tetap bertahan. Hingga saat ini, strategi ini masih menjadi pilihan andal untuk meningkatkan kesadaran brand, mendidik pengguna, dan membangun otoritas dalam industri Anda. Namun, content marketing telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun! Sebagai contoh, tren content marketing tahun 2020 mungkin sudah tidak efektif lagi saat ini.

Dengan perilaku, selera, dan ekspektasi pengguna yang terus berkembang, sangat penting untuk terus mengikuti tren agar tetap relevan. Pada akhirnya, ini berarti Anda perlu mempelajari tren content marketing tahun ini dan menerapkannya dalam strategi Anda. Jadi, mari kita gali lebih dalam dan lihat perkembangan terbaru.

1. Generative AI Menjadi Rekan Kolaborasi, Bukan Pengganti — Inovasi Terbesar dalam Content Marketing Saat Ini

Kecerdasan buatan telah membantu mempercepat proses penulisan karena hanya dengan satu perintah, AI bisa membuat artikel lengkap. Namun, meskipun AI adalah salah satu tren content marketing terbesar saat ini, strategi manusia tetaplah penting. Bahkan, kini perannya semakin penting.

Penulis dan ahli strategi harus mengarahkan perintah dan menambahkan suara mereka sendiri agar konten mereka tidak terlihat generik seperti hasil AI biasa. Tren content marketing kini mengarah pada pemanfaatan AI sebagai asisten, memungkinkan Anda untuk:

  • Membuat draf;
  • Menyusun kerangka artikel;
  • Mendaur ulang konten yang sudah ada;
  • Menambahkan personalisasi.

Namun, jika Anda memilih untuk membuat semua konten dari awal menggunakan AI, bersiaplah menghadapi konsekuensinya. AI bisa mengarang fakta dan menciptakan sumber palsu. Belum lagi nada generik yang bisa membuat tulisan Anda terasa hambar dan mudah dilupakan oleh pembaca.

Selain itu, waspadalah terhadap kejenuhan SEO. Hal terakhir yang Anda inginkan adalah membuat terlalu banyak konten baru untuk kata kunci populer dan akhirnya tidak berdampak karena tingkat persaingan yang terlalu tinggi.

2. Masa Depan Pencarian Content Marketing Beralih dari Kata Kunci ke Percakapan

Dulu, SEO adalah elemen terpenting dalam pencarian organik. Pembaruan algoritma mesin pencari sangat memengaruhi tren content marketing di masa lalu, namun kini bukan satu-satunya faktor penentu. Munculnya mesin pencari berbasis AI seperti Perplexity, ChatGPT, dan Gemini mengubah cara pengguna menemukan informasi.

Dari memilih tautan biru yang tampaknya relevan, tren content marketing kini bergerak menuju konten zero-click dan jawaban yang langsung ditampilkan. GEO (Generative Engine Optimization) menjadi lapisan yang semakin penting. Hanya mengejar peringkat saja tidak cukup. Untuk tetap relevan dalam pencarian organik, penting untuk mengoptimalkan berdasarkan niat dan kejelasan informasi.

3. Konvergensi Data Pihak Pertama dan Personalisasi Konten sebagai Tren Content Marketing

Selama ini, cookie pihak ketiga sangat diandalkan untuk melacak pengguna di web. Namun, seiring semakin ketatnya regulasi terkait pengumpulan data, Anda mungkin perlu memikirkan ulang cara mengumpulkan informasi. Tren content marketing kini bergerak menuju pelacakan ramah privasi tanpa cookie yang menggunakan data pihak pertama.

Dengan perkembangan ini, segmentasi perilaku semakin sering digunakan. Jadi, alih-alih membuat konten generik, Anda dapat membangun pusat konten dan perjalanan pengguna yang disesuaikan berdasarkan perilaku mereka.

Content marketing semakin menjauh dari solusi serba sama dan mulai menyesuaikan konten berdasarkan jenis pengguna, industri, bahkan tahapan siklus hidup. Dengan memanfaatkan platform data pelanggan (CDP) dan AI, Anda dapat melakukannya secara skala besar. Ini memastikan pesan dan format yang tepat disampaikan pada waktu yang paling relevan.

4. Tren Konten Visual Beralih dari Statis ke Interaktif

Peralihan ke interaktivitas tidak hanya terjadi pada konten visual. Dengan begitu banyaknya materi baru yang terus diproduksi, tren marketing kini condong ke konten interaktif. Semakin banyak pemasar menggunakan elemen berikut untuk menarik perhatian pemirsa mereka:

  • Kuis
  • Kalkulator
  • Iklan cerita
  • Lookbook
  • Artikel shoppable
  • Video belanja
  • CTA terintegrasi

Sebagai bagian dari tren konten interaktif dan dapat dibeli, konten seperti ini terbukti menghasilkan tingkat keterlibatan dan konversi yang lebih tinggi, terutama di perangkat seluler. Saat ini juga sudah tersedia berbagai alat khusus untuk membuat konten interaktif. Beberapa yang populer termasuk MGID Story Ads, Figma Embeds, Outgrow, dan Smartly.io.

5. Tren SEO dan Content Marketing Mengarah pada Storytelling yang Berfokus pada Manusia

Penggunaan konten berbasis AI telah menciptakan konsekuensi tak terduga. Karena pengguna mulai bosan melihat hal yang sama berulang-ulang, tren content marketing kini semakin menghargai suara manusia yang autentik. Berikut beberapa hal yang kami amati:

  • Narasi brand, kisah pelanggan, konten dari karyawan, dan konten di balik layar semakin diminati.
  • Empati, kerentanan, dan “keaslian” kini menjadi faktor kepercayaan.
  • Video, podcast, dan konten UGC (user-generated content) kini menjadi format umum untuk membangun koneksi emosional.

Tren content marketing menekankan kembali pada hal yang seharusnya selalu menjadi inti dari hubungan antara brand dan pemirsa: koneksi yang nyata. Brand yang ingin menonjol harus melakukan lebih dari sekadar menyampaikan informasi.

6. Keseimbangan antara Kecepatan dan Kualitas Konten Tetap Menjadi Tren Utama dalam Content Marketing

Banyak pemasar merasa tertekan untuk terus menerbitkan konten agar brand tetap berada di benak pemirsa. Namun, mesin pencari kini tidak lagi memberikan penghargaan hanya berdasarkan frekuensi publikasi. Setiap konten harus memberikan nilai nyata — bukan konten bernilai rendah hasil AI yang hanya menjadi beban bagi pemirsa.

Meskipun mungkin akan ada tren content marketing baru di tahun depan, hal-hal berikut akan tetap relevan:

  • Menyegarkan kembali konten evergreen secara berkala;
  • Mengedepankan kepemimpinan pemikiran dan pembahasan mendalam dibanding konten AI berkualitas rendah;
  • Menyeimbangkan kecepatan produksi dengan suara brand dan kegunaannya.

Intinya, utamakan kualitas dibanding kuantitas — tapi jangan juga terlalu jarang menerbitkan hingga pemirsa melupakan brand Anda.

7. Strategi Berbasis Video Mendominasi Tren Pemasaran Baru

Video merupakan bentuk konten yang sangat menarik. Karena itu, banyak pemasar menggunakannya untuk menarik perhatian pemirsa. Saat ini, tren content marketing mengarah ke:

  • Video pendek seperti reels, shorts, dan TikTok yang berada di bagian atas funnel dan berpotensi viral untuk memperluas jangkauan brand;
  • Video panjang seperti video penjelasan, dokumenter, dan serial yang membantu membangun brand;
  • SEO untuk video yang mencakup transkrip, schema, dan closed captions untuk memudahkan pencarian di internet.

Kita juga menyaksikan peningkatan penggunaan alat pengeditan video berbasis AI dan fitur auto-captioning yang memungkinkan brand dan pemasar menghasilkan konten dengan usaha minimal.

8. Content Marketing Berbasis Komunitas adalah Masa Depan

Saat ini, pemirsa Anda bukan hanya pemirsa pasif. Peralihan dari sekadar penyiaran ke kolaborasi komunitas berarti pemirsa menjadi peserta aktif dalam membangun konten. Untuk memenuhi keinginan mereka untuk lebih terlibat, Anda dapat:

  • Berinteraksi dengan brand ambassador, pengguna setia, dan kreator sebagai kontributor konten;
  • Menjelajahi bentuk interaksi ala Reddit atau grup Discord;
  • Bekerja sama dengan perusahaan lain untuk membuat kampanye co-branded.

Konten buatan pengguna (user-generated content) meningkatkan performa konten dan membangun loyalitas pelanggan. Dengan tren content marketing yang mendukung inisiatif berbasis komunitas, pertimbangkan format seperti sesi AMA, postingan kolaboratif, dan kontes ide.

9. Iklan Native dan Konten Sponsor Semakin Cerdas, Membuat Tren Pemasaran Brand Terkini Semakin Efektif

Saat ini, iklan native hampir tak terlihat karena sangat menyatu dengan tampilan situs penerbit. Dengan penargetan yang lebih cerdas dan format yang lebih bersih, pengguna menjadi lebih terbuka terhadap pesan Anda.

Kami telah mengenali nilai dari periklanan native jauh sebelum menjadi tren besar dalam content marketing. Iklan bergaya editorial yang sesuai dengan konteks pengalaman browsing pengguna cenderung memberikan performa lebih baik.

Platform seperti MGID memungkinkan performa dan storytelling berjalan berdampingan. Dalam konteks ini, kami ibarat pisau Swiss Army dalam tren content marketing. Dengan menggunakan iklan native untuk mendistribusikan konten bernilai tinggi atau konten yang bisa dibeli (bukan hanya banner!), Anda dapat menghasilkan penjualan sekaligus memperkuat brand.

10. Tren dalam Peran Content Marketing Bergeser dari Tim Konten ke Tim Performa

Peran yang terisolasi kini menghilang secepat camilan gratis dalam rapat. Tren content marketing kini lebih menyukai talenta yang memahami funnel, CRO, dan distribusi berbayar. Anda harus siap untuk mengembangkan keterampilan dalam storytelling berbasis data, otomasi, dan strategi multikanal! Namun, meskipun tim Anda diisi oleh individu multitalenta, kolaborasi tetap sangat penting.

Saat ini, tren content marketing makin meluas. Pergeseran dari tim konten ke tim performa berarti Anda harus siap bekerja dengan departemen lain yang memiliki tujuan serupa. Dengan pergeseran KPI dari sekadar traffic ke pendapatan, engagement, dan customer lifetime value, dibutuhkan lebih banyak kolaborasi lintas tim.

Bonus Tren Content Marketing: Bangkitnya Content OS dan Otomatisasi Alur Kerja

Masih ingat bagaimana proses membuat konten beberapa tahun lalu? Anda harus menggunakan platform umum untuk mengelola semua pekerjaan kampanye. Tren content marketing 2022 mulai beralih menuju efisiensi, dengan kolaborasi dan integrasi untuk meningkatkan output.

Kemudian, content marketing mulai mengadopsi kecerdasan buatan. Saat ini, AI bukan hanya bagian dari proses pembuatan, tapi juga pengelolaan kampanye. Pelajari bagaimana semua tren content marketing ini telah mendorong sentralisasi dan otomatisasi dalam pemasaran konten.

Penggunaan Platform Terpusat untuk Semua Tahapan: dari Perencanaan hingga Distribusi

Meskipun tak sebesar dampak AI, salah satu tren content marketing paling berpengaruh saat ini adalah penggunaan platform terpusat. Dengan platform ini, semua pihak yang terlibat dalam kampanye dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Perencanaan: Meskipun ini adalah tren lama, dashboard terpusat telah terbukti bukan sekadar tren sesaat. Pengguna dapat menetapkan peran, melihat kalender konten, dan lainnya.
  • Pembuatan: Penulis dapat berkolaborasi langsung dalam platform yang sama.
  • Persetujuan: Draf langsung dikirim ke pihak yang berwenang, mempercepat proses publikasi.
  • Distribusi: Platform content marketing populer memungkinkan publikasi langsung ke blog melalui integrasi.

Dengan langkah-langkah ini, Anda menghemat waktu sambil tetap menghasilkan konten terbaik dari talenta yang ada.

Menggunakan Integrasi untuk Memperluas Kapabilitas Platform

Seperti yang disebutkan, content marketing kini menuju sentralisasi. Jadi, tak mengherankan jika integrasi semakin populer. Berikut beberapa integrasi yang kini makin umum berkat tren content marketing:

  • Notion: Untuk membangun basis pengetahuan dan menjaga konsistensi konten;
  • Airtable: Untuk mengelola alur kerja, aset, dan tenggat dalam satu tempat;
  • Contently: Untuk memperluas produksi konten dengan alur kerja, alat, dan talenta eksternal;
  • Writer: Untuk pengecekan tata bahasa, nada, dan gaya secara real-time;
  • Jasper: Untuk menghasilkan konten AI yang bisa digunakan di media sosial, blog, dan lainnya;
  • MGID: Untuk distribusi konten ke berbagai platform penerbit.

Jika tren content marketing terus bergerak ke arah yang sama, kita akan melihat lebih banyak integrasi dalam waktu dekat.

Mengintegrasikan Artificial Intelligence dan Otomatisasi ke dalam Proses yang Sudah Ada

Masa di mana manusia mengatur seluruh proses pembuatan dan penerbitan konten sudah berlalu. Salah satu tren content marketing terbesar saat ini adalah kecerdasan buatan — dan ini juga merambah industri lain.

Bersama dengan otomatisasi, AI melakukan dua hal utama yang membuat kami yakin tren ini akan bertahan:

  • Menghemat waktu dengan mempercepat proses produksi konten;
  • Meningkatkan tata kelola dengan analitik real-time dan penyesuaian strategi.

Dengan tren ini, Anda bisa lebih fokus pada perumusan dan implementasi strategi tingkat tinggi. Sementara AI dan otomatisasi menangani sisanya.

Mengubah Ukuran Keberhasilan Berdasarkan Tren Content Marketing Terbaru

Tak diragukan lagi, pergeseran ke arah AI telah membantu menciptakan konten yang lebih personal. Sama seperti beberapa tren content marketing tahun 2022 yang masih relevan, sebagian besar tren dalam daftar ini diperkirakan akan terus bertahan.

Artinya, kita memerlukan cara baru untuk mengukur keberhasilan. Berdasarkan perkembangan terbaru dalam dunia content marketing, metrik sederhana seperti page views dan bounce rate saja tidak lagi cukup. Berikut beberapa metrik penting yang perlu dipantau:

Melacak Interaksi Nyata di dalam Halaman

Alih-alih hanya menghitung jumlah sesi atau klik, perhatikan interaksi yang lebih mendalam saat seseorang mengunjungi halaman. Anda bisa memaksimalkan manfaat dari tren content marketing dengan juga melacak metrik berikut:

  • Waktu atensi – Berapa lama pengguna benar-benar memperhatikan konten
  • Kedalaman scroll – Sejauh mana pengguna menggulir halaman
  • Klik pada elemen interaktif – Elemen mana yang berhasil menarik perhatian mereka

Dengan AI sebagai salah satu tren content marketing terbesar saat ini, metrik ini akan memberi Anda wawasan yang lebih berarti tentang dampak konten yang telah diterbitkan.

Ukur Apa yang Mendorong Tindakan — Bukan Hanya Apa yang Mendapat Tayangan

Kami tidak menyarankan Anda untuk berhenti memantau jumlah tayangan. Namun, Anda juga harus selalu mengevaluasi kemampuan setiap konten dalam mendorong tindakan. Berikut beberapa metrik yang relevan untuk Anda:

  • Rasio klik (clickthrough rate);
  • Konversi afiliasi;
  • Pengisian formulir.

Seperti yang telah dibahas, tren content marketing bergerak ke arah interaktivitas. Jadi, keterlibatan akan selalu penting, tak peduli di tahap funnel mana konten tersebut berada.

Gunakan Model Atribusi yang Lebih Cerdas untuk Perjalanan Multi-Channel

Jauh sebelum tren content marketing 2023, kami sudah mengamati bagaimana pengguna berinteraksi di berbagai platform sebelum membuat keputusan. Maka dari itu, hanya melihat klik terakhir pengguna tidak cukup untuk memahami alasan mereka melakukan pembelian.

Tren content marketing telah melahirkan model atribusi modern seperti multi-touch dan metrik berbasis data, yang memberikan kredit pada setiap aset yang berkontribusi terhadap konversi. Karena Anda mungkin menggunakan berbagai channel untuk mempublikasikan konten, hal ini menjadi sangat penting.

Pertimbangkan Kualitas Pemirsa, Bukan Sekadar Kuantitas

Karena kita kini tidak hanya mengejar page view, mengapa tidak memeriksa siapa yang mengunjungi situs Anda juga? Tren content marketing menekankan pentingnya kualitas dan kuantitas konten, dan hal ini seharusnya juga berlaku saat mengevaluasi pengunjung situs.

Sebagai contoh, jika Anda menjalankan situs tentang video game, satu juta pengunjung lansia berusia 65+ bisa jadi bukan kabar baik. Meskipun kami yakin ada kakek yang jago main Dota 2, kenyataannya sebagian besar dari mereka mungkin lebih suka bermain bingo atau sudah tidur jam 7 malam.

Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Evaluasi tingkat konversi dan nilai seumur hidup (lifetime value) berdasarkan konten yang mereka konsumsi. Dengan cara ini, Anda akan mengetahui konten mana yang benar-benar beresonansi dengan mereka.

Titik Kritis: Apa Saja yang Bisa Menghambat Penerapan Tren Content Marketing pada 2025 dan Seterusnya?

Sebagaimana ada teknik inovatif untuk mengukur keberhasilan, ada juga cara baru untuk gagal. Misalnya, banyak perusahaan dan brand mengalami masalah dengan AI, di mana alat yang seharusnya membantu justru memperlambat proses.

Tren content marketing juga jarang mempertimbangkan perkembangan hukum privasi data, yang dapat mengurangi efektivitas strategi. Terakhir, karena tren content marketing dirancang untuk hasil jangka panjang, sulit bagi sebagian pemangku keputusan untuk membenarkan investasinya. Tanpa ROI langsung, mereka mungkin akan mengalihkan sumber daya ke tempat lain.

Kelebihan AI dan Kejenuhan Konten

Seperti yang sudah sering dibahas, AI adalah pendorong besar dalam banyak tren content marketing. AI memudahkan pencapaian hasil luar biasa karena bertindak seperti anggota tim tambahan yang tersedia kapan saja. Namun, penggunaan AI secara berlebihan bisa menimbulkan masalah serius.

Dengan banyaknya brand yang menggunakan model AI yang sama, pesan Anda bisa terdengar generik. Alih-alih membuat Anda menonjol, tren content marketing yang seharusnya membantu justru bisa membuat brand Anda kehilangan daya tarik.

Pembatasan Privasi Data yang Menghambat Penargetan

Tren content marketing bertujuan memperoleh wawasan mendalam untuk menyampaikan pesan yang lebih personal. Tapi ada satu masalah besar: semua tren content marketing muncul sebagai respons terhadap kondisi dan permintaan pasar saat ini. Ketika kebijakan privasi data terus berkembang, tidak semua solusi yang sebelumnya efektif masih relevan.

Akibatnya, pilihan penargetan Anda bisa menjadi terbatas dan efektivitas konten menurun. Jika Anda tidak dapat menyelaraskan tren content marketing terkini dengan strategi yang ramah privasi data, maka pemirsa yang dituju mungkin tidak dapat dijangkau sepenuhnya.

Terlalu Banyak Alat yang Justru Memperlambat Tim

Alat seharusnya membantu pembuat konten agar dapat memenuhi permintaan publikasi yang semakin cepat. Memang, tren saat ini menunjukkan peningkatan penggunaan alat dalam proses content marketing. Secara teori, ini seharusnya tak menjadi masalah. Namun kenyataannya, alat-alat ini sering kali dikembangkan oleh tim yang berbeda-beda.

Ketika kami menganalisis tren content marketing 2025, kami melihat lonjakan penggunaan alat. Sayangnya, banyak tim gagal mengintegrasikannya ke dalam sistem kerja. Akibatnya, mereka harus menggunakannya secara terpisah, yang justru memperlambat alur kerja alih-alih mempercepatnya.

Sulitnya Membuktikan ROI dalam Siklus Jangka Panjang

Banyak pengambil keputusan bertanya, apa gunanya tren dan ide baru dalam pemasaran jika tidak menghasilkan pendapatan? Ini adalah pertanyaan umum, terutama bagi mereka yang bekerja dengan anggaran terbatas. Wajar saja, karena tuntutan dari tren content marketing terhadap perusahaan dan brand bisa menyerap banyak dana.

Namun, sebagian besar jenis konten digunakan di bagian tengah atau bawah funnel. Tren content marketing memang dapat membantu membentuk kumpulan calon klien yang lebih besar di masa depan, tetapi karena konten tidak secara langsung menghasilkan penjualan, nilainya sering kali diremehkan.

Apakah Content Marketing Masih Efektif? Iya, Tapi...

Pemasaran di tahun 2025 menuntut strategi konten yang lebih cerdas dan adaptif. Gabungkan AI dengan kreativitas manusia, lakukan personalisasi dalam skala besar, dan fokus pada performa. Tren content marketing saat ini menuntut efisiensi sekaligus sentuhan manusia karena persaingan semakin ketat dan pengguna mulai jenuh dengan konten berbasis AI.

Kita telah melihat bagaimana tren pembuatan konten di tahun 2024 kini mulai tergantikan oleh tren 2025. Tidak ada yang permanen pada titik ini, jadi kami mendorong Anda untuk bereksperimen dan berkolaborasi lintas fungsi. Temukan cara-cara baru untuk tetap selangkah di depan tren content marketing dan terus memberikan dampak pada pemirsa Anda.

Terakhir, pertimbangkan MGID sebagai mitra distribusi untuk kampanye native dan konten berbasis performa. Dengan kecepatan perubahan tren content marketing saat ini, diversifikasi akan selalu membawa manfaat.